Genbestie, memberi makanan pendamping air susu ibu (MPASI) pada anak adalah tahap di mana bayi mulai mengenal berbagai macam tekstur dan rasa makanan. Sayangnya, tidak sedikit orang tua yang kesulitan dan justru melakukan kesalahan dalam membuat MPASI. Akibatnya, kebutuhan nutrisi pada anak menjadi tidak terpenuhi.
Selain itu, masih banyak juga orang tua yang memberikan MPASI tidak sesuai dengan anjuran yang diberikan pemerintah yaitu di usia 6 bulan. Mereka berpendapat, memberikan makanan pada bayi akan membuatnya merasa kenyang dan tidak rewel. Padahal, sebelum memasuki usia 6 bulan, makanan baik yang bisa diterima oleh bayi adalah ASI.
Baca juga: Do's dan Don'ts Memberikan MPASI pada Bayi
Kira-kira apa saja ya kesalahan yang tanpa sadar bisa dilakukan dengan membuat dan memberikan MPASI?
Kesalahan yang dilakukan saat memberi dan membuat MPASI
1. Memberi MPASI terlalu cepat
Sistem pencernaan bayi sebelum usia 6 bulan belum sepenuhnya matang untuk mencerna makanan padat. Semua organ tubuh bayi pada usia tersebut masih dalam tahap perkembangan dan dapat mengganggu penyerapan nutrisi dari ASI, berpotensi menyebabkan obesitas.
2. Tekstur MPASI yang diberikan kepada bayi terlalu kasar
Mulai usia 6 bulan, bayi memerlukan nutrisi tambahan selain dari ASI. Namun, seringkali orang tua tidak memperhatikan tekstur makanan yang diberikan sehingga ketika diberikan makanan dengan tekstur kasar, bayi dapat mengalami tersedak.
Baca juga: Jangan Keliru, Ini Tahapan Tekstur MPASI yang Benar
3. Bahan-bahan makanan yang sudah terlalu lama di kulkas
Bahan makanan yang terlalu lama disimpan dan tidak dijaga dengan baik dalam kulkas dapat mengakibatkan kontaminasi bakteri. Jika digunakan untuk MPASI, hal ini dapat mempengaruhi kandungan nutrisi, menyebabkan kebutuhan nutrisi pada bayi tidak terpenuhi.
4. Tidak memperhatikan nutrisi hewani
Kesalahan orang tua lainnya dalam memberikan MPASI adalah kurang memperhatikan nutrisi hewani. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang nutrisi yang baik untuk bayi, sehingga nutrisi yang diberikan tidak cukup diterima anak.
Baca juga: 8 Sumber Protein Hewani untuk MPASI Bayi
Genbestie tenang saja, kesalahan-kesalahan dalam membuat dan memberikan MPASI bisa dihindari.
Cara Membuat MPASI yang Baik dan Benar
1. Sterilisasi peralatan masak dan makan
Selain bahan makanan yang harus aman, peralatan masak dan makan harus steril dan bersih. Bahkan penting untuk menggunakan talenan terpisah untuk menu MPASI. Pisahkan talenan yang digunakan untuk memotong bahan makanan mentah dan bahan makanan matang untuk mencegah kontaminasi.
2. Tidak menggunakan garam dan gula
Hindari menambahkan garam dan gula ketika membuat MPASI. Sebagai gantinya, Genbestie bisa menambahkan bumbu rempah seperti bawang putih, bawang merah, serta kemiri.
Baca juga: Cegah Anak Diabetes, Ini Aturan Menambahkan Gula pada MPASI
3. Pilih teknik memasak yang tepat
Gunakan teknik memasak yang sesuai, seperti merebus, mengukus, atau memanggang. Hindari memasak terlalu lama untuk menjaga kandungan nutrisi dalam makanan.
Baca juga: 5 Nutrisi Wajib dalam MPASI Anak
4. Berikan variasi makanan
Berikan variasi makanan untuk memastikan anak mendapatkan berbagai nutrisi yang diperlukan. Gantilah jenis sayuran, buah, dan sumber protein dalam MPASI secara berkala.
Baca juga: 7 Jenis Ikan Ini Baik untuk MPASI Si Kecil
Jadi sudah tahu kan kesalahan ketika membuat MPASI dan cara membuatnya dengan baik? Nah, mulai sekarang yuk ikuti setiap tahapan MPASI sesuai dengan usia si kecil.
------
Sumber:
https://www.antaranews.com/berita/3516753/perhatikan-asupan-susu-madu-daging-dan-telur-pada-balita
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/351/pentingnya-dan-tahap-pemberian-mpasi-pada-bayi
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.