18 Jun

Genbest, tentu sepakat kalau setiap anak itu adalah unik. Mereka mencapai tonggak perkembangan motoriknya dengan kecepatan masing-masing. Beberapa anak berkembang lebih cepat, namun yang lain mungkin lebih lambat. Genbest bisa mencocokkan kemampuan motorik anak dengan tonggak perkembangan yang tersedia pada Kartu Menuju sehat (KMS).

 

Sedikit keterlambatan pada perkembangan motorik anak, biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Tetapi bila keterlambatan itu berlangsung terus menerus, dan si kecil tertinggal jauh dari tonggak perkembangan motorik di usianya, Genbest perlu mencari penyebabnya. 

 

Baca Juga: Berbagai Indikator Pertumbuhan Anak pada Usia 1-2 Tahun

 

Bagaimana Tanda Anak dengan Keterlambatan Motorik?

Secara umum tanda-tanda keterlambatan motorik pada anak terbagi ke dalam dua kategori, yakni keterlambatan motorik kasar dan motorik halus.

 

Keterlambatan motorik halus ditandai dengan kesulitan anak dalam menggunakan otot-otot kecilnya, seperti anak kesulitan memegang makanan atau menggenggam sendok. 

 

Sementara anak yang mengalami keterlambatan motorik kasar biasanya anggota badannya terlihat kaku dan ototnya tidak kuat. Anak yang belum bisa berjalan hingga usia 18 bulan bisa menjadi indikasi anak keterlambatan motorik kasar.

 

Tanda lainnya, gerakan yang asimetris (tidak seimbang). Anak, misalnya, tidak mampu menggunakan salah satu sisi tubuhnya, contoh, sulit menendang dengan kaki kiri.

 

Untuk mencegah keterlambatan motorik pada anak dan mengoptimalkan tumbuh kembang si kecil, bisa dimulai dengan memenuhi nutrisi anak, berikut tipsnya:

 

1. Berikan ASI dan MPASI 

Memenuhi nutrisi anak bisa dimulai dari pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, dilanjutkan dengan pemberian MPASI (Makanan Pendamping ASI). Pemberian ASI sendiri dapat diteruskan hingga usia anak 2 tahun. 

 

Baca Juga: Jangan Terlewatkan, Ini Nutrisi Penting di 2 Tahun Pertama Anak

 

2. Bangun pola makan yang sehat

Setelah usia satu tahun, anak mulai bisa menikmati makanan keluarga. Bangun pola makan sehat dan seimbang yang mengandung zat gizi makro dan mikro. 

 

Baca Juga: Anak Tidak Mau Makan Daging? Ini Triknya!

 

3. Beri stimulasi sambil bermain

Bermain bersama dengan anak dapat meningkatkan kedekatan dan menjadi sarana stimulasi untuk si kecil. Stimulasi sambil bermain dapat diberikan kapan pun dan di mana pun, yang penting harus disesuaikan dengan usia si kecil. 

 

Baca Juga: 6 Mainan Edukasi untuk Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Saat di Rumah Saja

 

4. Lakukan pemeriksaan berkala 

Patuhi kontrol rutin yang telah dijadwalkan di puskesmas atau rumah sakit. Pemeriksaan secara berkala ini biasanya akan dapat mendeteksi lebih dini apakah terdapat keterlambatan atau gangguan pada tumbuh kembang si kecil. 

 

Nah, semoga dengan melakukan pencegahan ini, tumbuh kembang si kecil dapat berjalan optimal!

 

Baca Juga: Cara Mudah Prediksi Tinggi Badan Anak

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top