Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi merupakan pengetahuan dasar yang harus dipahami oleh remaja. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Artinya secara fisik remaja telah dapat bereproduksi, namun secara psikologis, sosial, dan ekonomi mereka belum siap memiliki anak dan membangun keluarga.
Karena itulah, pentingnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi bagi mereka. Remaja yang lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi berpotensi lebih kecil mengalami kehamilan di usia dini. Seperti kita ketahui, hamil di usia remaja berisiko melahirkan bayi prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR) yang berkaitan erat dengan risiko stunting.
Baca Juga: Kehamilan di Usia Muda Picu Stunting
Sayangnya, di Indonesia pengetahuan remaja soal kesehatan reproduksi masih rendah. Berdasarkan data Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) 2008, hanya 17,1% remaja putri dan 10,4% remaja laki-laki yang tahu secara benar mengenai masa subur dan risiko kehamilan. Laporan Kementerian Kesehatan RI 2017, juga mencatat hanya sebanyak 20% remaja usia 15–24 tahun yang mengetahui informasi tentang HIV, atau penyakit seksual menular lain, seperti klamidia, sifilis, trikomoniasis, herpes dan lainnya.
Salah satu penyebabnya, kesehatan reproduksi sering dianggap sebagai hal tabu, karena hanya dikaitkan dengan masalah hubungan seksual. Padahal kesehatan reproduksi memiliki ruang lingkup yang luas, seperti sistem reproduksi, fungsi, dan prosesnya, termasuk edukasi tentang menstruasi, edukasi terkait penyakit menular seksual, dan sebagainya.
Baca Juga: Penting Buat Remaja Putri! Risiko Melakukan Seks Sebelum Menikah
Untuk itu Genbest, tak perlu ragu lagi untuk mengenalkan pengetahuan kesehatan reproduksi pada si remaja karena banyak manfaatnya, berikut di antaranya:
1. Mengembangkan kebiasaan baik
Pengetahuan dalam menjaga kesehatan reproduksi, seperti kebersihan organ intim vagina saat menstruasi, misalnya, akan menjadi kebiasaan yang berguna untuk kesehatan reproduksi si remaja putri dalam jangka panjang dan melindunginya dari berbagai penyakit, seperti infeksi saluran kemih, dan sebagainya.
Baca Juga: Q&A tentang Menstruasi ini Bisa Bantu Jawab Keingintahuan Remaja Putri
2. Menghindari kehamilan remaja
Dengan memiliki pengetahuan tentang proses reproduksi, para remaja akan lebih bertanggung jawab dalam berperilaku dan membantunya menghindari kehamilan di usia dini. Sebuah penelitian menyebutkan, kehamilan pada usia remaja lebih berisiko dan berkontribusi pada angka kematian ibu akibat komplikasi di masa kehamilan.
Baca Juga: Nikah di Usia Remaja Perbesar Risiko Stunting
3. Menghindari risiko penyakit menular
Pengetahuan kesehatan reproduksi, seperti kerugian hubungan seksual di luar nikah dan penyakit yang dapat ditularkan dari hubungan seksual yang tidak sehat, akan melindungi si remaja dari berbagai penyakit menular, sifilis, herpes, HIV dan lainnya.
Baca Juga: Normalkah Keputihan pada Remaja? Ini Faktanya
Tentu manfaat terakhir yang kita harapkan sebagai orang tua, dengan memiliki pengetahuan tentang proses reproduksi serta bagaimana menjaga kesehatannya, para remaja akan lebih bertanggung jawab dalam memilih perilaku dan gaya hidup yang tidak berisiko.
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.