Genbest yang sedang menjalani kehamilan mungkin penasaran apakah di bulan Ramadan ini diperbolehkan ikut berpuasa dan apakah puasa aman untuk bumil dan janin? Kekhawatiran ini wajar mengingat asupan nutrisi selama kehamilan berperan penting untuk tumbuh kembang janin yang optimal sekaligus mencegah risiko stunting. 

Menurut Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr. Muhammad Fadli, SpOG, yang dikutip dari Kompas.com, ibu hamil yang sehat dan asupan nutrisinya tercukupi dengan baik, umumnya boleh menjalankan ibadah puasa.

Hal yang perlu dicatat, biasanya puasa akan lebih aman bila bumil sudah memasuki trimester dua atau di usia kehamilan 4-7 bulan. Pada saat ini, bumil umumnya sudah tidak lagi mual muntah dan sudah lebih nyaman dengan kehamilannya. 

Sementara di trimester pertama, mual muntah yang umumnya terjadi pada bumil akan meningkatkan risiko dehidrasi. Ini yang membuat puasa pada saat hamil muda tidak disarankan. 

Untuk bumil di trimester ketiga, berpuasa tidak disarankan mengingat pada masa akhir kehamilan ini bumil memerlukan asupan nutrisi yang cukup untuk bekal energi saat persalinan nanti dan demi mendukung tumbuh kembang janin yang sempurna. 

Baca Juga: Supaya Kehamilan Sehat dan Lancar, Yuk, Ikut Kelas Ibu Hamil

Namun setiap kehamilan berbeda. Untuk itu, bila Genbest memang ingin mencoba berpuasa, diskusikan dengan dokter. Ceritakan secara jujur dan detail kondisi kehamilan dan riwayat kesehatan Genbest, seperti apakah Genbest penderita diabetes, hipertensi, atau sebelumnya pernah melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah dan sebagainya. Beberapa kondisi kesehatan bisa meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu dan janin bila bumil menjalankan puasa.

Setelah mendapat lampu hijau dari dokter untuk berpuasa, Genbest perlu menjalankan puasa dengan cara sehat. Pastikan Genbest makan makanan yang bergizi dan seimbang saat sahur dan berbuka, serta tidak melupakan mengonsumsi suplemen, seperti asam folat dan zat besi yang diresepkan dokter. 

Untuk mengurangi risiko dehidrasi, penuhi target kecukupan cairan minimal 8 gelas sehari dengan membaginya menjadi 2 gelas saat sahur, 2 gelas saat berbuka, dan 4 gelas di malam hari sampai menjelang tidur. Makanan dengan kandungan air tinggi, seperti buah-buahan, sayuran, sup, soto, dan lainnya juga dapat membantu Genbest tetap terhidrasi.

Baca Juga: Begini Cara Jaga Asupan Nutrisi Ibu Hamil yang Sibuk Bekerja

Pertimbangkan untuk membatalkan puasa bila Genbest mengalami tanda-tanda seperti di bawah ini:

1. Sakit kepala 

Sakit kepala bisa menjadi tanda dehidrasi. Gejala dehidrasi lainnya adalah urine berwarna gelap, bumil merasa sangat lemas walau sudah beristirahat, mulut kering, dan jarang buang air kecil (kurang dari tiga atau empat kali sehari). Pada kondisi ini, batalkan puasa.  Dehidrasi saat hamil bisa menyebabkan komplikasi, cacat lahir, hingga berisiko kematian pada bayi.

2. Mimisan

Meskipun tidak menimbulkan bahaya serius, ibu hamil yang mengalami mimisan saat puasa patut waspada, apalagi kalau terjadi lebih dari sekali dan berkelanjutan. Segera batalkan puasa apabila: banyak darah mimisan yang keluar, bumil sulit bernapas, mimisan tidak berhenti setelah 30 menit, kulit bumil menjadi pucat, serta dada terasa nyeri.

3. Pergerakan bayi berkurang

Bumil biasanya sudah merasakan gerakan janin di usia kehamilan 18-24 minggu. Nah, bila saat berpuasa Genbest merasakan gerakan janin tidak aktif selama dua jam di waktu yang biasanya dia aktif, Genbest harus cepat berbuka puasa. 

Baca Juga: Waspada, Ini Tanda Janin dalam Kandungan Tidak Berkembang

4. Mengalami perdarahan

Apabila Genbest mengalami vlek atau perdarahan saat berpuasa, segera batalkan puasa dan hubungi dokter secepatnya.

Baca Juga: 3 Hal yang Harus Ibu Hamil Lakukan Untuk Mencegah Stunting