Tinggi badan menjadi salah satu patokan penting dalam tumbuh kembang anak, selain berat badan dan lingkar kepala. Tinggi badan, misalnya, berperan penting dalam mendeteksi kelainan tumbuh kembang stunting dan juga kecukupan gizi anak terutama di masa 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
Sayangnya, banyak mitos terkait tinggi badan anak. Anak yang jauh lebih pendek dari teman-teman sebaya, misalnya, dianggap semata-mata lantaran faktor genetik. Tinggi badan anak memang dipengaruhi faktor keturunan dari orang tuanya, namun masih ada beberapa faktor lain yang berperan, seperti nutrisi dan kondisi medis.
Baca Juga: Stunting adalah Kondisi Gagal Tumbuh pada Anak, Berikut Faktanya!
Mitos tinggi badan yang semata hanya dari faktor genetik ini tentu perlu diluruskan agar tidak dipahami secara keliru. Dengan begitu, jika anak jauh lebih pendek dari teman-teman seusianya, orang tua patut curiga bahwa ada kemungkinan anak memiliki masalah pertumbuhan dan segera mengonsultasikannya pada dokter.
Itu hanya salah satu contoh mitos terkait tinggi badan. Masih banyak mitos lain yang perlu diluruskan, berikut di antaranya:
Mitos: Panjang bayi baru lahir menentukan tinggi badan dewasa
Belum tentu, ya Genbest, jadi ini bisa dikatakan mitos. Dalam Baby Center dijelaskan bayi yang panjang saat lahir bisa tumbuh menjadi tinggi, namun bisa juga tidak karena ada faktor lain yang berpengaruh pada tinggi badan anak, seperti genetik, nutrisi, serta kondisi medis.
Lagi pula panjang bayi (yang diukur saat bayi tiduran) biasanya lebih sulit ditentukan secara akurat. Baru setelah anak berusia dua tahun dan tinggi badannya diukur sambil berdiri, hasilnya bisa lebih pasti. Jika posisi tinggi si kecil pada Kartu Menuju Sehat (KMS) berada di puncak grafik panjang, si kecil kemungkinan besar akan tumbuh lebih jangkung dibanding teman-temannya.
Baca Juga: Ibu dengan Tinggi Kurang dari 150 Sentimeter Akan Lahirkan Anak Stunting?
Mitos: Anak laki-laki semakin tinggi setelah disunat
Faktanya, tidak ada kaitan antara sunat dengan pertumbuhan tinggi anak. Bahkan, tidak ada penelitian medis yang mengaitkan anak laki-laki akan semakin tinggi setelah disunat.
Kebetulan saja jika kebanyakan anak laki-laki disunat pada awal pubertas. Pada masa ini sedang terjadi pertumbuhan pesat. Ini berarti anak laki-laki tumbuh lebih tinggi karena hormon, serta genetik dan nutrisi, dan bukan karena disunat.
Baca Juga: Lakukan 6 Kebiasaan Ini Supaya Anak Tumbuh Tinggi
Mitos: Olahraga tidak menambah tinggi badan
Banyak orang bilang, olahraga tidak akan menambah tinggi badan, hanya memperbaiki postur. Faktanya, postur tubuh yang tepat akan memberi berbagai manfaat kesehatan, termasuk untuk menambah tinggi badan anak.
Postur tubuh yang sering membungkuk dapat memberikan tekanan pada tulang belakang dan berpengaruh negatif pada tubuh. Jadi pastikan anak untuk berolahraga dan ingatkan anak untuk selalu duduk dan berdiri tegak. Postur tubuh yang baik tidak hanya bermanfaat menambah tinggi badannya tetapi juga untuk mencegah masalah kesehatan jangka panjang.
Baca Juga: Cara Mudah Prediksi Tinggi Badan Anak
Mitos: cukup minum susu saja bikin anak lebih tinggi
Susu memang minuman bernutrisi yang kaya kalsium dan vitamin D, dua nutrisi yang membantu merangsang pertumbuhan tinggi anak. Namun, bukan berarti minum susu adalah satu-satunya hal yang perlu anak lakukan untuk bisa menambah tinggi badan. Ada banyak sumber kalsium dan vitamin D lain, seperti sinar matahari, bayam, dan sayuran berdaun hijau lainnya. Idealnya, untuk tumbuh kembang yang optimal anak memerlukan pola makan yang bervariasi, bergizi seimbang, termasuk susu yang akan melengkapinya.
Itulah beberapa mitos tentang pertumbuhan dan tinggi badan anak yang tidak sepenuhnya benar. Jadi, jangan langsung percaya, ya, Genbest!
Sumber: www.news18.com
Baca Juga: 10 Penyebab Stunting pada Anak, Jangan Anggap Sepele
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.