Tidur yang cukup merupakan syarat untuk kesehatan yang baik. Untuk anak-anak, kecukupan tidur bahkan lebih penting lagi karena dapat membantu mengoptimalkan pertumbuhan fisiknya dan membangun koneksi di otak sehingga membuatnya lebih cerdas.
Setiap gangguan tidur, seperti sering terbangun saat malam hari dan tidur tidak nyenyak, akan menyebabkan si kecil mengantuk berlebihan pada siang hari. Selain itu, kurang tidur juga bisa memengaruhi kesehatan fisik dan mentalnya, seperti membuatnya jadi lebih rewel, hiperaktif, bahkan bila ia sudah sekolah, bisa memengaruhi prestasinya.
Baca Juga: Minum Susu Bisa Ganggu Penyerapan Zat Besi?
Untuk itu, bila si kecil sulit tidur nyenyak, Genbest perlu mencari penyebabnya. Mulailah mencari penyebab masalah tidur anak dari hal-hal sederhana, seperti apakah kamar tidurnya terlalu panas/terlalu dingin, pakaian tidurnya tidak nyaman, atau apakah perutnya kembung, dan sebagainya.
Namun bila gangguan tidur dialami anak setiap hari, bisa jadi dia mengalami kekurangan zat besi. Menurut dokter spesialis anak, dr. Yuni Astria, Sp.A., anemia defisiensi besi (ADB) bisa menjadi penyebab anak tidak bisa tidur nyenyak.
Beberapa tandanya adalah kualitas tidur anak berkurang, anak jadi lebih sering terbangun saat malam hari, lama tidur siang lebih panjang, serta anak banyak bergerak saat tidur.
Baca Juga: Amankah Mengonsumsi Tablet Tambah Darah Dalam Jangka Panjang?
Zat besi merupakan mineral yang dibutuhkan anak untuk tumbuh kembang yang optimal dan bebas stunting. Tubuh menggunakan zat besi untuk membuat hemoglobin (yang bertugas membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh) dan mioglobin (protein yang menyediakan oksigen ke otot). Tubuh juga membutuhkan zat besi untuk membuat beberapa hormon.
Terkait masalah tidur, menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Sleep Medicine pada Agustus 2010, kekurangan zat besi dapat menyebabkan kepadatan gelombang aktif di otak anak menjadi lebih sedikit, akibatnya aktivitas motorik lebih sering terjadi saat anak tidur. Tidak heran kalau anak dengan ADB akan lebih banyak bergerak-gerak saat tidurnya.
Dalam instagramnya, dr. Yuni juga menjelaskan, pada anak yang menderita ADB, keseimbangan metabolisme zat besinya terganggu sehingga memengaruhi kadar hormon-hormon yang berfungsi dalam kualitas tidur yang baik, seperti hormon serotonin, noradrenergic, dan Gamma-aminobutyric acid (GABA).
Perubahan keseimbangan metabolisme besi juga mengakibatkan berkurangnya hormon dopamine yang memegang peran penting dalam regulasi kualitas tidur, kuantitas, dan waktu tidur anak.
Baca Juga: Cegah Stunting, Penuhi Asupan Zat Besi Anak
ADB yang diderita anak bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti si kecil tidak mendapat cukup zat besi dalam makanan, anak mengalami masalah penyerapan zat besi, atau anak memiliki kondisi medis lainnya.
Silakan berkonsultasi pada dokter terkait gangguan tidur si kecil ini. Bila penyebabnya memang kurang zat besi, dokter akan memberikan berbagai saran agar kebutuhan zat besi si kecil bisa terpenuhi. Misalnya, anak perlu meningkatkan makanan kaya zat besi, seperti daging merah, ikan, tahu, dan kacang-kacangan. Si kecil juga mungkin akan mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) untuk mengatasi kekurangan zat besinya.
Nah dengan diketahui penyababnya, semoga tidur si kecil tambah nyenyak ya!
Baca Juga: Stunting adalah Kondisi Gagal Tumbuh pada Anak. Berikut Faktanya
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.