Zat besi penting untuk menunjang tumbuh kembang anak yang optimal. Zat besi menjadi salah satu elemen kunci dalam optimalisasi masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), termasuk untuk pencegahan stunting. Ini tidak dapat dilepaskan dari perannya yang begitu krusial dalam tubuh.
Zat besi adalah komponen penting dari hemoglobin (bagian dari sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke tubuh). Mineral ini memberi hemoglobin kekuatan untuk menyalurkan oksigen dalam darah, sehingga oksigen dapat dibawa ke seluruh bagian tubuh yang membutuhkan.
Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak dapat membuat hemoglobin dan sel darah merah sehingga jaringan dan organ-organ di tubuh tidak akan mendapatkan cukup oksigen. Ini yang membuat kekurangan zat besi sangat berbahaya, salah satunya karena bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh dan membuat anak jadi sering sakit-sakitan. Anak yang sering sakit, tumbuh kembangnya tidak akan optimal sehingga ia berisiko mengalami gagal tumbuh, seperti stunting.
Baca Juga: Manfaat Mencukupi Kebutuhan Zat Besi Pada Bayi
Cara Memenuhi Kebutuhan Zat Besi Harian Bayi
Kebutuhan zat besi anak akan berbeda-beda setiap usianya. Untuk bayi usia 7-11 bulan, misalnya, sebesar 7 mg/hari. Genbest bisa memenuhi kebutuhan zat besi si kecil dengan menyusui ASI dan memberikan MPASI bergizi yang kaya zat besi.
Ada dua jenis zat besi yang bisa diberikan kepada si kecil, yakni zat besi heme (hewani) dan non-heme (sayuran atau nabati). Untuk si kecil yang masih dalam masa pertumbuhan, zat besi heme lebih disarankan. Secara biologis, zat besi dari pangan hewani lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan zat besi dari pangan nabati. Beberapa contoh sumber zat besi dari pangan hewani antara lain: hati ayam, hati sapi, daging merah, dan ikan.
Namun bukan berarti si kecil tidak boleh mendapatkan zat besi dari pangan nabati, lho. Tentu boleh-boleh saja, namun tidak menjadi prioritas. Beberapa makanan yang mengandung zat besi non-heme adalah tempe, tahu, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
Baca Juga: Susu Bisa Cegah Anemia? Ini Faktanya
Perlukah Memberikan Suplemen Zat Besi?
Untuk si kecil yang mengalami anemia defisiensi besi bisa mendapatkan suplemen zat besi. Namun menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dosis pemberian suplemen zat besi disesuaikan dengan kelompok usia dan kondisi saat lahir. Karena itulah, ketika Genbest curiga si kecil mengalami anemia, konsultasikan ia segera pada dokter sebab pemberian suplemen zat besi pada anak harus selalu dalam pengawasan dokter.
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Memberikan Bayi Suplemen Zat Besi?
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.