11 Oct

Genbest, ketika membahas tentang tanda-tanda anak stunting, tinggi dan berat badan anak yang di bawah rata-rata anak seusianya pasti menjadi fokus utama. Ini tentu tidak salah, namun masih ada tanda lain stunting yang mungkin kita tidak duga sebelumnya, yakni rambut jagung atau rambut berwarna kemerahan.

 

Kondisi rambut jagung ini bisa mengacu pada kekurangan gizi tipe kwashiorkor. Biasanya masalah gizi tersebut ditemukan pada anak usia 1-3 tahun yang kurang atau tidak mendapatkan asupan protein. Protein merupakan zat penting yang membentuk hampir sebagian besar rambut manusia. Alhasil kalau zat protein ini kurang, maka rambut rentan mengalami masalah. Misalnya rambut berwarna kemerahan atau rambut jagung, rapuh, rontok, serta menipis.

 

Baca Juga: Anak Gemuk Berisiko Mengalami Stunting, Kok Bisa?

 

Menurut dr. Reza Fahlevi, Sp. A, pada laman Klik Dokter, rambut jagung pada anak merupakan salah satu tanda anak kekurangan gizi atau stunting. Meski begitu tidak semua anak dengan rambut berwarna kemerahan mengindikasikan stunting, ya. Beberapa anak sehat juga bisa memiliki rambut jagung kemerahan, karena genetik dari orang tua. 

 

Namun waspadai, jika orang tua memiliki rambut hitam, sedangkan buah hati justru berambut tipis, mudah rontok, dan berwarna kemerahan, seperti serabut jagung. Gejala ini kemungkinan besar disebabkan si kecil memiliki masalah gizi yang memengaruhi kondisi rambutnya tersebut.  Untuk itu, jika rambut jagung dan tanda-tanda lain stunting, seperti tubuh pendek muncul, ada baiknya Genbest segera berkonsultasi pada dokter. 

 

Lalu bagaimana cara mencegah stunting? Pencegahan stunting harus dimulai sejak dini dengan pemenuhan gizi anak, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Pada laman Fakultas Kedokteran UI, Dr. dr. Dian Novita Chandra, M. Gizi, menjelaskan bahwa pemenuhan zat gizi pada 1.000 HPK meliputi gizi selama kehamilan dan gizi si kecil pada masa kanak-kanak sampai usia dua tahun. 

 

Baca Juga: Cara Membedakan Anak yang Kurus Sehat dan Kurus Kurang Gizi

 

Dosen Departemen Gizi Medik FKUI ini menambahkan bahwa semua zat gizi penting untuk tumbuh kembang anak, terutama protein dan zat gizi mikro, seperti seng, yodium, zat besi, vitamin A, vitamin D, vitamin B12, dan asam folat. Untuk memastikan semua kebutuhan nutrisi anak itu terpenuhi, makanan si kecil harus beragam dan memiliki kualitas gizi yang baik. 

 

Dian juga mengingatkan perihal pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak secara teratur. Dimulai sejak ibu hamil, lalu setiap bulan setelah anak dilahirkan sampai usia dua tahun, dan setiap 6-12 bulan setelah usia si kecil 2 tahun. Dengan cara ini, keterlambatan perkembangan dapat dideteksi dan dicegah sehingga risiko stunting pun dapat dikurangi. 

 

Jadi, jangan lupa rutin memantau pertumbuhan dan perkembangan si kecil secara mandiri, atau di fasilitas kesehatan, ya, Genbest!

 

Baca Juga: Pentingnya Pemantauan Pertumbuhan Anak Secara Rutin di Fasilitas Kesehatan

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top