GenBest, pasti rajin memantau pertumbuhan si kecil secara rutin di fasilitas kesehatan (faskes), bukan? Yang dimaksud faskes bisa apa saja, seperti posyandu, klinik bidan, maupun rumah sakit. Biasanya di faskes, si kecil akan diukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepalanya secara berkala.
Idealnya ketiga hal tersebut mengalami perubahan yang pesat pada periode emas pertumbuhan anak. Karena itu, hasil pemantauan ini dapat menjadi tolok ukur apakah anak bertumbuh sesuai dengan usianya atau mengalami masalah tumbuh kembang dan kesehatan, seperti malnutrisi atau bahkan stunting.
Dalam laman IDAI atau Ikatan Dokter Anak Indonesia dijelaskan, indikator berat badan dan tinggi badan dapat menentukan status gizi anak apakah obesitas, gizi lebih, gizi baik, gizi kurang, dan gizi buruk. Sementara indikator tinggi badan yang dibandingkan dengan usia dan jenis kelamin menunjukkan apakah tinggi anak masuk kategori normal, pendek, atau sangat pendek.
Pemantauan tumbuh kembang untuk bayi (0-12 bulan) dianjurkan setiap bulan, anak usia 12 sampai 24 bulan dianjurkan tiap 3 bulan, dan anak usia 24 bulan sampai 72 bulan dianjurkan tiap 6 bulan. Dijelaskan pula semua anak umur 0-6 tahun dapat melakukan pemantauan pertumbuhan di tingkat puskesmas.
Sementara bayi dan anak yang memiliki risiko tinggi sebaiknya di dokter anak di rumah sakit. Yang dimaksud bayi “risiko tinggi” adalah bayi-bayi yang mempunyai riwayat lahir kurang bulan, berat lahir rendah, bayi baru lahir yang mengalami infeksi, penurunan kadar gula darah, sindrom sesak napas, atau kejang.
Baca Juga: Penting Memantau Ukuran Lingkat Kepala Bayi
Memantau Pertumbuhan Anak di Fasilitas Kesehatan
Lantas, mengapa pemantauan kesehatan ini dianjurkan dilakukan di faskes? Nggak bisa kita lakukan di rumah saja? Ada beberapa alasannya:
Pertama, pemantauan pertumbuhan anak di fasilitas kesehatan akan didasarkan pada standar WHO, yakni mengukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Sementara umumnya saat di rumah, kita hanya mengukur pertumbuhan tinggi badan dan berat badan, sementara pengukuran lingkar kepala seringkali luput dari pemantauan, padahal hal ini juga termasuk dalam salah satu indikator gizi seorang anak.
Pengukuran lingkar kepala dilakukan setiap tiga bulan sampai usia anak satu tahun, dan setiap 6 bulan sampai usia anak 6 tahun. Dari hasilnya, lingkar kepala dapat dibagi menjadi normal, kecil (mikrosefali), dan besar (makrosefali). Lingkar kepala yang kecil ataupun besar dapat disebabkan gangguan pertumbuhan otak.
Kedua, di faskes, proses pemantauan pertumbuhan anak akan dilakukan oleh ahli dan akan dicatat pada KMS. KMS memuat kurva pertumbuhan seorang anak berdasarkan jenis kelamin, umur dan berat badan, serta tinggi badan dan lingkar kepalanya. Normal tidaknya pertumbuhan seorang anak dapat diketahui hanya melihat trend grafik/kurva yang terdapat pada KMS. KMS dapat mendeteksi sedini mungkin jika si kecil memiliki status gizi yang buruk atau mengkhawatirkan. Hal ini guna menghindarkan anak dari risiko terkena gangguan gizi atau stunting.
Baca Juga: Pantau Tumbuh Kembang Anak Melalau KMS
Keuntungan lain biasanya faskes (seperti puskesmas dan posyandu) menyediakan fasilitas tambahan, seperti imunisasi, pemberian berbagai vitamin, pemeriksaan kesehatan hingga stimulasi pertumbuhan.
Dengan membawa anak ke faskes, pemeriksaan fisik si kecil dapat lebih optimal. GenBest juga bisa berkonsultasi langsung dengan ahli untuk membicarakan pertumbuhan si kecil.
Selama masa new normal fasilitas kesehatan sudah kembali dibuka dan memberikan pelayanan. Meski begitu untuk mendapatkan giliran pelayanan sebaiknya kita membuat janji terlebih dahulu. Hal ini untuk menghindarkan si kecil dari risiko kontak dengan banyak orang. Jangan lupa patuhi protokol kesehatan, ya, GenBest.
Baca Juga: Perlukah Imunisasi Tambahan Bagi Bayi dalam Menghadapi New Normal?
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.