12 Jul

Hingga saat ini masih banyak yang beranggapan bahwa anak yang gemuk sudah pasti memiliki kecukupan gizi dibandingkan anak yang kurus. Sebagian besar orang tua memberikan anak-anak lebih banyak karbohidrat agar terlihat gemuk. Padahal tidak selamanya, anak bertubuh gemuk memiliki gizi yang baik. Mereka juga masih diintai oleh risiko stunting. 

 

Menurut Rachel Olsen, seorang ahli gizi mengatakan, anak gemuk bisa kekurangan vitamin dan mineral. Hal ini terjadi karena mereka mengonsumsi terlalu banyak kalori. Biasanya kalori ini berasal dari gorengan, fast food, junk food, makanan manis, biskuit yang mengandung lemak trans, serta makanan MSG tinggi karbohidrat dan tepung.

 

Baca Juga: Cara Membedakan Anak yang Kurus Sehat dan Kurus Kurang Gizi

 

Kegemukan dan Stunting

Berdasarkan data dari CNN Indonesia, obesitas atau kegemukan merupakan bentuk lain dari malnutrisi yang mengintai anak-anak di seluruh dunia. Angkanya tidak main-main, sebanyak 10 persen anak di negara-negara berpenghasilan rendah mengalami kelebihan berat badan. 

 

Hal ini terjadi karena efek samping dari malnutrisi adalah mengurangi kemampuan tubuh untuk menguraikan lemak. Dengan begitu, lemak terus bertumpuk dan menjadikan tubuh terlihat gemuk. Nah, dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa masalah obesitas bisa hadir sebagai penanda gizi buruk.

 

Selain itu, kekurangan zat mikronutrien atau zat nutrisi mikro juga bisa jadi penyebab anak kekurangan gizi. Untuk memacu tumbuh kembang anak, membutuhkan zat gizi selain karbohidrat dan lemak, diantaranya zat besi, yodium, vitamin A, folat, dan seng. Jika zat-zat gizi ini tidak terpenuhi dengan baik, maka bisa dipastikan si kecil terancam mengalami malnutrisi dan berujung pada stunting. 

 

Ciri-ciri anak gemuk karena mengalami kekurangan gizi bisa dilihat dari tinggi badan dan berat badannya yang tidak seimbang. Rutinlah untuk melakukan pemantauan pertumbuhan anak untuk mendeteksi kemungkinan gangguan gizi yang terjadi. Karena dalam beberapa kasus stunting, anak terlihat gemuk namun tinggi badannya masih di bawah rata-rata normal usianya.

 

Baca Juga: Langkah Pengenalan MPASI untuk Bayi Kurus

 

Cegah Anak Gemuk Karena Stunting

Untuk menghindarkan si kecil dari risiko kegemukan akibat stunting GenBest bisa melakukan berbagai upaya. Jika anak berusia 0-6 bulan selalu berikan ASI eksklusif hingga anak usia 6 bulan. Setelah memasuki usia 6 bulan, lanjutkan dengan menambahkan makanan pendamping ASI (MPASI) hingga usia 2 tahun atau lebih.

 

Menurut Rachel Olsen, anak harus dihindarkan dari berbagai makanan yang digoreng dan fast food. Bagi si kecil yang sudah memasuki usia 7-23 bulan, GenBest juga bisa memberinya obat cacing dan suplemen zat besi sesuai resep dokter. 

 

Pemberian makanan-makanan yang mengandung zat besi penting dilakukan, misalnya daging merah, kacang-kacangan, bayam, dan hati. Karena anak yang terkena anemia defisiensi besi juga bisa berisiko terkena stunting.

 

Baca Juga: Mengapa Ibu Hamil yang Gemuk Juga Bisa Kekurangan Gizi?

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top