GenBest merasa si kecil kurus? Kalau dia sudah berusia 6 bulan, MPASI dapat membantu untuk mengejar ketertinggalan berat badannya. Jangan lupa, begitu memasuki usia 6 bulan, kebutuhan energi dan nutrisi si kecil mulai meningkat dan tidak bisa dipenuhi oleh ASI saja.
Karena itulah, makanan pendamping ASI (MPASI) diperlukan untuk mendukung tumbuh kembang anak berjalan optimal dan menjauhkan si kecil dari ancaman stunting. (Baca juga: 5 Nutrisi Wajib dalam MPASI Anak)
Untuk bayi kurus, pengenalan MPASI bisa sedikit berbeda dengan bayi-bayi yang berat badannya normal. Biasanya MPASI awal yang diberikan pada bayi adalah buah-buahan, seperti pisang atau alpukat. Namun untuk bayi kurus, ini tidak disarankan.
Baca juga: Jangan Sembarangan Saat Memberi MPASI Bayi
Menurut dokter anak dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi Sp.A, MARS, pemberian awal MPASI sebaiknya disesuaikan dengan kondisi berat badan bayi. Jika berat badan si kecil normal, pada minggu pertama pengenalan MPASI bisa dimulai dari buah. Sebaliknya, lanjut dokter yang akrab disapa Tiwi ini, jika bayi kurus, MPASI bisa dimulai dari serealia (bubur) karena mengandung lebih banyak kalori untuk mendukung pertumbuhan fisik si kecil.
Nah, berikut urutan nutrisi pengenalan MPASI di minggu-minggu pertama untuk mengejar ketertinggalan berat badan si bayi kurus:
Karbohidrat
Karbohidrat, berperan penting dalam menambah berat badan bayi. Untuk sementara pilih karbohidrat yang tidak banyak serat, beras putih atau kentang, misalnya. Jangan lupa pencernaan bayi belum sempurna sehingga masih sulit untuk mengolah makanan berserat tinggi. Bentuk penyajiannya dalam bentuk bubur.
Protein hewani
Protein hewani merupakan sumber zat besi dan lemak. Kebanyakan orang tua baru memberi protein hewani, seperti daging sapi dan ayam, di usia bayi 8 bulan. Namun menurut Tiwi, untuk bayi kurus, pemberian protein hewani bisa dilakukan sejak bayi berusia 6 bulan, karena bisa cepat membantu menaikkan berat badan.
Pada awal pemberian, olah daging/ayam menjadi kaldu lalu tambahkan ke buburnya. Setelah itu, pemberian daging/ayam bisa dengan cara dihaluskan lalu dicampur dengan bubur agar si kecil mendapat nutrisinya. Selain dari daging sapi dan ayam, sumber protein hewani bisa dari hati ayam dan ikan.
Baca juga: Pentingnya Protein Hewani pada MPASI Anak
Protein nabati
Contohnya tempe, tahu, kacang-kacangan. Protein nabati termasuk nutrisi berkualitas tinggi dan lebih mudah dicerna oleh bayi. Prinsipnya, semua protein nabati boleh diberikan oleh bayi, hanya saja sesuaikan tekstur, porsi, dan frekuensinya sesuai usia si kecil.
Sayur dan buah
Pada tahap terakhir adalah pengenalan sayur dan buah. GenBest bisa mencoba memberikan alpukat, pisang,apel manis atau pir. Untuk apel dan pir bisa dibuat menjadi pure buah. Sementara untuk pisang dan alpukat dapat dikukus terlebih dahulu untuk menjadikan teksturnya lebih halus bagi bayi.
Panduan ini berlaku di minggu-minggu pertama pengenalan MPASI ya, GenBest, bukan seterusnya. Lakukan pengenalan MPASI satu per satu dan tunggu 3-5 hari sebelum mengenalkan MPASI berikutnya. Contoh hari ini bubur beras, 3 hari kemudian bubur yang dicampur dengan kaldu ayam, 3 hari berikutnya lagi bubur yang dicampur dengan tahu/tempe, dan seterusnya. Cara ini untuk melihat apakah bayi mengalami alergi atau tidak.
Nah, semoga si kecil dapat mengejar berat badannya yang tertinggal.
(Tulisan merupakan rangkuman dari berbagai artikel dengan narasumber dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi Sp.A, MARS)
Baca Juga: Tips Memberikan MPASI Instan pada Bayi
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.