13 Jul

Genbest punya rencana untuk memiliki anak lagi? Saat merencanakan ini, Genbest dan pasangan tentu ingin memiliki anak-anak yang sehat dan bahagia. Karena itu, penting untuk bertanya pada diri sendiri apakah Genbest dan pasangan sudah siap untuk merawat bayi kembali? Bagaimana reaksi kakak (kakaknya) untuk berbagi perhatian dengan adiknya nanti? Bagaimana kondisi finansial keluarga saat menambah satu anak lagi? dan sebagainya. 

 

Hal lain yang penting diperhatikan adalah jarak kelahiran. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyarankan jarak kelahiran yang ideal adalah 2 tahun. Dengan jarak ini setidaknya Genbest bisa memenuhi kebutuhan ASI sang kakak sehingga tumbuh kembangnya di masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) optimal dan jauh dari risiko stunting.

 

Baca Juga: Pentingnya 1.000 Hari Pertama Kehidupan Bagi Tumbuh Kembang Anak

 

Menurut penelitian, jarak kelahiran anak yang terlalu berdekatan juga memiliki berbagai dampak negatif, baik bagi ibu dan juga anak. Di bawah ini adalah risiko-risikonya.

 

1. Risiko Kelahiran Prematur

Menurut penelitian yang dimuat dalam British Medical Journal, jarak kelahiran yang terlalu dekat dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur dan kematian pada bayi. 

 

Penelitian tersebut melibatkan 89.000 ibu hamil yang melahirkan anak kedua. Ibu yang memiliki jarak kehamilan kurang dari 6 bulan, tercatat mengalami komplikasi kehamilan lebih banyak. Penelitian juga menunjukkan, komplikasi tetap berpengaruh pada ibu yang kehamilan pertamanya sehat dan lancar. Jarak kehamilan yang terlalu dekat menyebabkan mereka mengalami kelahiran prematur di kehamilan kedua. Kelahiran prematur sendiri merupakan salah satu faktor yang meningkatkan risiko stunting pada anak. 

 

2. Risiko Anemia

Jarak kelahiran kurang dari 12 bulan, menurut ahli, tidak memberikan waktu yang cukup bagi ibu untuk pulih dari tekanan fisik dari kehamilan sebelumnya. Misalnya, kehamilan dan menyusui dapat menguras simpanan zat besi dan asam folat yang ada dalam tubuh ibu sehingga meningkatkan risiko anemia. Dalam Mayo Clinic dijelaskan, anemia defisiensi besi yang parah selama kehamilan meningkatkan risiko kelahiran prematur dan sering dikaitkan dengan kelahiran bayi dengan berat badan rendah dan depresi pascapersalinan.

 

Baca Juga: Anemia Saat Hamil Bisa Sebabkan Bayi Lahir Prematur

 

3. Risiko Terganggunya Kesehatan Mental

Jarak kelahiran antar anak yang terlalu dekat juga membuat ibu lebih mungkin mengalami depresi pascapersalinan. Jarak kelahiran yang pendek juga telah terbukti meningkatkan tingkat stres ibu saat mengasuh anak-anaknya.

 

Untuk mengurangi risiko komplikasi kehamilan dan masalah kesehatan lainnya, berbagai penelitian menyarankan jarak kelahiran ideal adalah antara 18 hingga 24 bulan, sama seperti yang disarankan BKKBN. Bila Genbest ingin menunda kehamilan, Genbest bisa menggunakan berbagai alat kontrasepsi. Tentang kontrasepsi yang efektif, selengkapnya bisa baca di artikel ini, ya 

 

Sumber: www.webmd.comhttps://cchealth.org

 

Baca Juga: Ternyata Ayah Perlu Dilibatkan Mencegah Stunting

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top