13 Nov

Tidak menjaga kebersihan kamar mandi sama halnya dengan membiarkan kuman bereproduksi di rumah kita. Kamar mandi merupakan area rawan bakteri dibandingkan bagian rumah lainnya. Saking pentingnya area ini, setiap tanggal 19 November diperingati sebagai Hari Toilet Sedunia.

 

Peringatan yang diinisiasi oleh PBB ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya menjaga kebersihan sanitasi. Dalam rangka menyambut Hari Toilet Sedunia, yuk, pahami hubungan antara toilet dan kesehatan keluarga.

 

Kesehatan Keluarga Berawal dari Toilet Sehat

Kesehatan keluarga berkaitan erat dengan kebersihan toilet atau kamar mandi. Sebab toilet adalah sarang berbagai bakteri dan kuman. Beberapa bakteri yang umum ditemui pada toilet adalah E. Coli, Salmonella, Shigella, Norovirus, Rotavirus, dan Adenovirus.

 

Karena itulah, faktor sanitasi buruk, termasuk jamban yang jorok, sering dikaitkan dengan stunting. Memang tidak serta merta langsung berhubungan. Tapi akibat lingkungan yang tidak sehat itu, banyak penyakit yang bisa muncul, seperti diare, cacingan, tipus, kolera, disentri, hepatitis dan membuat anak jadi sering sakit-sakitan.

 

 Jangan pernah dilupakan, anak-anak balita masih dalam masa 1.000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) dimana sedang terjadi pertumbuhan pesat yang membutuhkan banyak nutrisi untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Kalau anak sering sakit-sakit, asupan nutrisi yang harusnya untuk membuat dia lebih tinggi, sehat, dan cerdas malah digunakan untuk memulihkan tubuhnya dari sakit. Inilah kenapa, mereka biasanya lebih kecil dan pendek dari teman-teman sebayanya, karena mengalami gagal tumbuh dan menderita stunting.

 

Baca Juga: Sanitasi Buruk Picu Stunting

 

Mengapa Kamar Mandi Bisa Jadi Sarang Penyakit?

Penyebab kamar mandi menjadi sarang berbagai penyakit dipengaruhi kondisinya yang lembap yang merupakan tempat terbaik bagi bakteri untuk bertumbuh kembang.

 

Belum lagi, kamar mandi merupakan tempat kita  membuang feses. Dalam kondisi normal, rata-rata feses seseorang mengandung sekitar miliaran kuman per gram. Nah, itulah mengapa  di kamar mandi kemungkinan besar ada jutaan kuman.

 

Kuman di kamar mandi tidak hanya terdapat di area kloset, tapi juga di tempat-tempat yang dianggap bersih namun sering disentuh tangan. Misalnya, gagang pintu, keran air, tombol flush, hingga wastafel.

 

Biasanya bakteri-bakteri di kamar mandi akan masuk ke tubuh dengan cara menempel di permukaan kulit, terutama tangan. Lalu bakteri tersebut menyebar ke berbagai area lain di rumah yang bersentuhan dengan kulit kita. Makanya mencuci tangan pakai sabun sangat penting untuk mencegah hal ini.

 

Baca Juga: Yuk Rayakan Hari Cuci Tangan Sedunia Agar Hidup Lebih Sehat

 

Kebiasaan Buruk Pemicu Penumpukan Kuman

Kuman-kuman di kamar mandi ternyata tidak bisa dihilangkan dengan hanya disikat menggunakan cairan disinfektan, namun kita pun harus mengubah kebiasaan-kebiasaan yang dapat memicu penumpukan kuman.

 

Beberapa kebiasaan itu misalnya, tidak menutup kloset ketika menyiramnya, menyimpan sikat gigi di dalam lemari atau rak tertutup, membiarkan handuk tergantung di kamar mandi seusai dipakai, dan tidak membersihkan pintu atau tirai shower.

 

Menggunakan handphone di kamar mandi juga tidak disarankan karena bisa menjadi faktor penyebaran kuman. Jangan lupa, banyak residu dari kotoran di kamar mandi yang bisa saja menempel di handphone ketika kita menggunakan toilet.

 

Jadi yuk, peringati Hari Toilet Sedunia dengan selalu menjadikan toilet di rumah bersih dan resik untuk mencegah munculnya berbagai penyakit yang tidak diinginkan, dari diare, cacingan, hingga stunting!

 

Baca Juga: Cara Mudah Menjaga Kebersihan Jamban dan Kamar Mandi

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top