GenBest pernah mendengar tentang hormon oksitosin? 0ksitosin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari di otak dan memiliki banyak fungsi dalam tubuh manusia. Contoh, hormon ini dapat membuat kita merasa rileks, juga menurunkan stres dan kecemasan, menurunkan tekanan darah, dan menyebabkan kontraksi otot. Nggak heran kalau oksitosin juga dikenal sebagai hormon keibuan, hormon anti-stres, dan hormon cinta.

Terkait para busui, oksitosin memainkan peran penting dalam menyusui. Perlu GenBest ketahui, emosi negatif, seperti sedih, marah, stres, bisa mengganggu pelepasan hormon oksitosin di otak dan menyebabkan kesulitan menyusui. Kok, bisa?

Baca Juga: Seberapa Banyak Kebutuhan ASI Bayi Baru Lahir

Kaitan Antara Oksitosin dan Menyusui

Jadi begini GenBest, ketika si kecil menyusu dan mulutnya menyentuh puting, sel-sel saraf di payudara akan mengirimkan sinyal ke otak untuk melepaskan oksitosin. Oksitosin inilah yang akan membuat otot-otot di sekitar kelenjar pembuat susu di payudara berkontraksi.

Saat kelenjar berkontraksi, mereka akan “memerah” ASI ke dalam saluran susu. Selanjutnya, saluran susu juga berkontraksi untuk mendorong ASI ke payudara dan keluar dari puting ke bayi. Pelepasan ASI inilah yang dikenal dengan let-down reflex.

Nah, hubungan emosi ibu dengan ASI terjadi karena refleks ini mengontrol perintah yang akan dikirim hipotalamus pada kelenjar bawah otak. Maka ketika sedang cemas, takut, atau kebingungan, ASI akan sulit turun menuju puting. Refleks pengaliran ASI ini akan berfungsi baik jika ibu menyusui merasa rileks dan tenang,

Baca Juga: 6 Hal Ini Pengaruhi Jumlah ASI Perah

Jadi Harus Bagaimana?

Sebenarnya naik turunnya emosi ini sangat manusiawi. Jangankan busui, semua orang juga akan mengalami emosi yang naik turun sepanjang hari. Contoh, pada hari gajian kita merasa senang, tapi sejam kemudian kesal karena saat lapar belum ada makanan, lalu senang lagi setelah nonton, dan sebagainya.

Bahagia, sedih, kesal, marah, dan berbagai perasaan lain adalah bagian dari kita sebagai manusia. Tugas kita adalah mengendalikan emosi-emosi itu supaya tidak sampai memengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Nah, terkait ibu menyusui, jangan sampai emosi negatif membuat proses menyusui menjadi sulit. Caranya? GenBest bisa mencoba tips ini:

1. Lakukan teknik relaksasi sederhana

Saat GenBest sedang sedih, marah, kesal, sebelum menyusui cobalah teknik relaksasi sederhana ini: tarik napas perlahan dan dalam melalui hidung, jaga bahu tetap rileks. Perut harus mengembang dan dada harus sedikit naik. Buang napas perlahan melalui mulut.

Saat mengeluarkan udara, kerutkan bibir tetapi jaga agar rahang tetap rileks. GenBest mungkin mendengar suara mendesis lembut saat mengeluarkan napas. Ulangi latihan pernapasan ini. Lakukan selama beberapa menit sampai GenBest mulai merasa lebih baik.

GenBest dapat melakukan latihan ini sesering yang  GenBest butuhkan. Itu bisa dilakukan dengan berdiri, duduk, atau berbaring.

2. Kelola stres

Menjadi ibu baru bisa membuat stres, untuk itu cobalah meluangkan waktu 15 hingga 20 menit sehari untuk melakukan sesuatu yang GenBest sukai, seperti nonton, baca buku, ngobrol dengan teman lewat telepon atau yang lainnya.

3. Tidurlah sebanyak mungkin.

Cobalah untuk tidur siang ketika bayi sedang tidur siang atau menyusu sambil berbaring untuk mendapatkan istirahat ekstra.

4. Minta bantuan ayah

Dukungan penuh kasih dari suami adalah salah satu faktor terpenting dalam menyusui. Penelitian menunjukkan ketika seorang ibu mendapat dukungan dan dorongan dari pasangannya, dia lebih mungkin berhasil dalam menyusui dan menyusui untuk jangka waktu yang lebih lama

Selamat mencoba, semoga bisa menyusui dengan lebih lancar dan si kecil tumbuh sehat, tumbuh kembangnya optimal, dan terbebas dari stunting!

Baca Juga: Ukuran Payudara Pengaruhi Jumlah ASI, Mitos Atau Fakta?