20 Jul

6 Hal Ini Pengaruhi Jumlah ASI Perah

by : GenBest

Pemberian ASI eksklusif merupakan salah satu langkah yang tidak boleh dilewatkan dalam masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan si kecil. Idealnya, ASI eksklusif diberikan sampai si kecil berusia enam bulan, lalu dilanjutkan dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI) sambil si kecil terus diberi ASI. ASI adalah makanan yang murah, mudah, dan sangat bermanfaat guna mendukung kesehatan dan tumbuh kembang bayi, termasuk untuk mencegah stunting. 

 

Bagi yang sudah harus kembali berkegiatan di era New Normal ini, GenBest tetap  bisa memberikan ASI pada si kecil dengan menggunakan ASI Perah.

 

Baca Juga: IMD dan ASI Eksklusif Bisa Mencegah Stunting

 

Nah, yang sudah pernah memerah ASI, mungkin pernah mengalami satu hari ASI-nya keluar banyak, namun keesokan harinya mendadak menjadi sedikit. Nggak perlu bingung, secara garis beras ada beberapa faktor penyebab yang memang bisa memengaruhi banyak-sedikitnya ASI perah. Beberapa di antaranya adalah seperti di bawah ini:

 

1. Makanan yang dikonsumsi

Faktor utama yang memengaruhi jumlah ASI perah adalah makanan. Mengonsumsi makanan bernutrisi adalah kunci penting dalam menghasilkan jumlah ASI yang maksimal.  Jadi GenBest tetaplah makan makanan yang beragam dan bergizi seimbang secara teratur supaya ASI yang dihasilkan lebih lancar.

 

2. Kurang istirahat

Kegiatan sehari-hari yang begitu padat bisa sangat melelahkan. Padahal kelelahan juga salah satu penyebab rendahnya pasokan ASI. Mungkin tidak mudah, tetapi sangat penting bagi GenBest untuk memprioritaskan istirahat yang cukup. Pertimbangkan untuk meminta bantuan orang lain atau pasangan untuk mengurus pekerjaan rumah sehingga GenBest masih punya waktu untuk  beristirahat.

 

3. Waktu memerah

Percaya atau tidak, waktu memerah memengaruhi jumlah ASI yang dikeluarkan. Pada malam hari hormon prolaktin yang berfungsi meningkatkan produksi ASI lebih bekerja. Bisa dibilang, ASI yang keluar lebih berlimpah pada malam hari.  Jadi jangan lewatkan jadwal memerah di malam hari ya, GenBest.

 

4. Jarak waktu memerah

Kalau GenBest memerah ASI sambil menyusui dalam waktu bersamaan, biasanya jumlah ASI yang dihasilkan juga jadi sedikit. Untuk itu aturlah jadwal memerah ASI sedemikian rupa sehingga tidak bentrok dengan jadwal menyusui si kecil. 

 

5. Tidak rutin memerah ASI

Faktor lain yang memengaruhi banyak-sedikitnya ASI perah adalah  supply and demand. Semakin sering ASI dikosongkan (baik dengan cara diperah atau menyusui langsung) maka produksi ASI akan bertambah banyak. Untuk itu, GenBest bisa membuat jadwal rutin memompa ASI, misalnya, setiap 3 jam sekali. Dengan begitu, produksi ASI akan maksimal dan dapat memenuhi kebutuhan si kecil saat GenBest sedang bekerja

 

Baca Juga: Bayi Mogok Minum ASI? Jangan Khawatir Ini Tips-nya!

 

6. Kondisi emosi

Kondisi emosi GenBest juga memengaruhi banyak-sedikitnya ASI perah. Saat sedang marah atau stres bisa menyebabkan hormon oksitosin tertutup dan menghalangi reflek pengeluaran ASI, sehingga ASI bisa menjadi sedikit. Untuk itu saat sedang stres atau marah, cobalah untuk menjernihkan pikiran dulu. Curhat pada pasangan atau seseorang yang GenBest percayai juga dapat membantu mengatasi stres dengan lebih cepat

 

Nah, itu tadi adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi banyak-sedikitnya ASI perah yang kamu hasilkan. O, iya, jangan lupa menyimpan ASI perah dengan baik dan benar agar tidak sia-sia, ya!

 

Baca Juga: Pentingnya 1.000 Hari Pertama Kehidupan Bagi Tumbuh Kembang Anak

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top