4 Nov

Kekhawatiran terkadang membuat kita mengambil solusi yang kurang bijak. Begitu juga saat si kecil sulit makan. Kecemasan, seperti bagaimana kalau anak tidak cukup makan dan mengganggu masa 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) yang begitu krusial? Bagaimana kalau berat badannya yang kurang meningkatkan risiko stunting? Rasanya kok, tidak ada pilihan lain selain jalan pemaksaan.

 

Tapi apakah boleh memaksa anak untuk makan? Menurut penelitian, jawabannya adalah tidak. Memaksa anak untuk makan banyak dikaitkan dengan dampak negatif, seperti penurunan berat badan anak, asupan nutrisi yang lebih rendah, dan meningkatkan risiko pilih-pilih makanan.

 

Baca Juga: Cegah GTM, Begini Aturan Pemberian Makan yang Benar untuk Anak

 

Selengkapnya, berikut ini adalah 5 dampak buruk memaksa anak makan saat fase MPASI:

 

1. Muntah

Ini adalah dampak yang mungkin akan sering dihadapi saat kita memaksa si kecil makan. Lantaran anak disuapi di luar keinginannya, sering kali berakhir dengan muntah. Meski begitu, orang tua biasanya akan tetap memaksa dengan menambah kembali porsi MPASI. Kondisi ini yang bisa menimbulkan trauma pada si kecil. 

 

2. Risiko gangguan makan

Memaksa makan dapat mengganggu sinyal rasa lapar dan kenyang sehingga menyebabkan gangguan makan, seperti anak makan lebih sedikit dari yang dibutuhkan sehingga menyebabkan risiko anemia yang pada akhirnya meningkatkan risiko stunting.  

 

Sinyal rasa lapar dan kenyang yang terganggu juga dapat menyebabkan anak makan lantaran dorongan emosi. Dalam jangka panjang, pola makan ini meningkatkan ancaman obesitas dan menyebabkan si kecil rentan mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes dan kolesterol tinggi

 

3. Menurunkan nafsu makan

Anak yang dipaksa makan biasanya akan membenci makanan yang diberikan padanya. Ini yang akan menurunkan nafsu makan anak.  Terlalu sering diancam dan dimarahi juga akan menyebabkan anak malas makan. Kalau terus dibiarkan, kebutuhan nutrisi harian si kecil tidak tercukupi. Akibatnya, anak mengalami kekurangan gizi, daya tahan tubuh melemah, dan mudah jatuh sakit.

 

Baca Juga: Cara Mengatasi Anak Sering Makan Diemut, Bukan Dipaksa!

 

4. Tidak suka makanan sehat

Harapan kita, dengan memaksa anak makan MPASI yang sehat, dia akan makan memiliki pola makan yang sehat hingga dewasa. Ini adalah kesalahpahaman. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa jika anak dipaksa  makan sesuatu yang tidak mereka sukai, mereka mungkin mengembangkan ketidaksukaanseumur hidup terhadap kelompok makanan sehat itu.

 

Nah, sekarang Genbest sudah tahu dampak buruk sering memaksa anak makan, kan? Alih-alih memaksa anak makan, akan lebih baik kalau Genbest menerapkan feeding rules agar anak lahap makan tanpa paksaan. Begini caranya:

  • Membuat jadwal makan teratur.
  • Menetapkan durasi makan maksimal 30 menit.
  • Tidak menawarkan camilan saat anak sedang makan.
  • Hindari distraksi agar anak konsentrasi pada makanan yang diberikan. 
  • Jadikan momen makan sebagai pengalaman yang menyenangkan.

 

Sumberbeingtheparent.com  

 

Baca Juga: Makanan dan Minuman untuk Optimalkan Fungsi Otak Anak

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top