Genbest, kalau ditanya apa sih contoh makanan yang sehat untuk anak, kita mungkin akan menjawab buah dan sayur. Buah dan sayur kaya akan berbagai vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan si kecil dalam mengoptimalkan tumbuh kembangnya pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Cara mengonsumsi buah dan sayur yang terbaik adalah dengan menikmatinya secara utuh. Namun bagi anak balita tentu masih sulit. Contoh, kalau anak harus makan pir/apel utuh, mungkin setengahnya saja tidak habis, tapi dengan menggunakan juicer atau blender, setidaknya dua buah apel/pir yang kaya vitamin dan mineral itu bisa dinikmati si kecil.
Baca Juga: 8 Perlengkapan MPASI yang Perlu Dimiliki di Rumah
Karena itulah kita sering memanfaatkan blender dan juicer. Namun pertanyaan selanjutnya, lebih sehat mana buah/sayur yang diolah dengan juicer atau blender. Lantas, apa perbedaan antara blender dan juicer? Serta mana yang lebih baik? Nah, di bawah ini adalah penjelasannya.
1. Tekstur akhir
Genbest bisa mengenali perbedaan blender dan juicer dari tekstur akhir yang dihasilkan. Menghaluskan buah dan sayur menggunakan blender akan menghasilkan tekstur yang lebih kasar. Sebaliknya, hasil akhir juicer lebih cair dan tidak kental.
Dengan kata lain, buah dan sayur yang diolah menggunakan juicer akan lebih mudah dicerna dibandingkan dengan yang diblender.
2. Kandungan nutrisi secara umum
Sistem kerja juicer adalah mengambil ekstrak atau sari dari buah dan sayur. Meskipun begitu, kandungan vitamin dan nutrien di dalamnya akan tetap terjaga dengan baik dan juga lebih mudah diserap oleh tubuh karena teksturnya lebih cair.
Sedangkan buah dan sayuran yang diolah dengan blender mengandung zat gizi yang persis sama dengan buah/sayur saat masih utuh. Kecuali kalau ditambahkan gula atau air, maka dapat mengubah konsentrasinya.
Baca Juga: 5 Buah Tinggi Vitamin C yang Membantu Penyerapan Zat Besi
3. Kandungan serat
Mengolah buah dan sayur dengan blender dapat menjaga kandungan serat dan mempertahankan kandungan antioksidan di dalam buah maupun sayur. Sebaliknya, juicer bisa menghilangkan kandungan serat dan antioksidan itu.
Sebuah penelitian yang dipublikasi oleh Journal of Food Science tentang keterkaitan komposisi fitokimia dalam buah anggur dengan teknik pengolahan yang dilakukan, menunjukkan bahwa anggur yang diolah dengan blender memiliki kandungan antioksidan lebih tinggi dibandingkan yang diolah menggunakan juicer.
4. Rasa kenyang yang diberikan
Kandungan serat buah atau sayur yang diblender bisa membuat si kecil merasa kenyang lebih lama. Sementara yang dijus, karena cenderung lebih cair dan seratnya hilang, membuat si kecil masih cepat lapar.
5. Blender vs Juicer, Mana yang Terbaik?
Jawabannya sangat relatif karena baik blender maupun juicer memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Jadi, untuk memilih blender atau juicer, Genbest bisa menyesuaikan dengan kebutuhan. Apabila ingin mengoptimalkan kandungan gizi dari buah dan sayur, disarankan menggunakan blender. Sebaliknya, apabila ingin memperbanyak asupan vitamin dan mineral, boleh saja menggunakan juicer.
Jadi, jangan bingung lagi, ya, Genbest!
Baca Juga: Bayi GTM Gara-Gara Tumbuh Gigi? Coba Buah dan Sayur Ini
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.