Genbest, selama ini kita selalu membicarakan besarnya peran ibu dalam pencegahan stunting pada anak. Ini tentu tidak keliru, karena banyak program pencegahan stunting yang menyasar pada ibu, bahkan sejak mereka masih remaja putri yang masih sebagai calon ibu, dilanjutkan saat kehamilan, hingga masa nifas dan periode hingga 24 bulan setelah melahirkan. Ini tidak mengherankan, karena seperti kata pepatah, anak yang sehat harus berawal dari ibu yang sehat.
Namun semua itu bukan bermaksud mengecilkan peran ayah, karena ayah/suami juga memiliki peran yang signifikan dalam pencegahan stunting. Pada masyarakat dengan budaya patriarki, seperti Indonesia, ayah biasanya memiliki kekuasaan untuk membuat keputusan, termasuk dalam hal asupan gizi dan perawatan serta layanan kesehatan yang dapat diakses oleh keluarga.
Penelitian yang dilakukan oleh Tran (2008), seperti yang dimuat dalam artikel Fathers’ Role to Prevent Stunting in the Family pada laman BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional), menunjukkan kurangnya keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak (misalnya, ayah yang menolak membawa anaknya untuk vaksinasi atau merawat anak yang sakit) juga berkontribusi terhadap stunting pada anak. Tran menemukan bahwa anak-anak yang ayahnya tidak terlibat dalam perawatan kesehatan mereka 1,7 kali lebih berisiko terkena stunting dibandingkan dengan anak-anak yang menikmati keterlibatan ayah.
Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri Awal Stunting, Segera Atasi Sebelum Terlambat
Ada banyak cara yang dapat dilakukan seorang ayah untuk pencegahan stunting pada anak, berikut di antaranya:
1. Ikut mengatur jarak kehamilan pasangan
Dengan menggunakan metode kontrasepsi pria, ayah dapat membantu mengatur jarak kehamilan istri agar tidak terlalu dekat. Dengan begitu, si kecil yang masih bayi bisa mendapatkan nutrisi yang optimal dari ASI untuk mendukung tumbuh kembangnya sekaligus menjauhkannya dari risiko stunting.
Baca Juga: 5 Manfaat Mengatur Jarak Kehamilan bagi Anak dan Orang Tua
2. Memastikan kecukupan gizi bagi seluruh anggota keluarga
Ayah, misalnya, dapat membantu istri yang sedang hamil mendapat asupan protein yang cukup atau memastikan buah hatinya mendapat makanan sehat dan bergizi setiap hari.
Baca Juga: Panduan Makan Bayi 7 Bulan Mudah dan Bermanfaat
3. Membantu memenuhi kebutuhan kesehatan istri dan anak
Termasuk vaksinasi, konsultasi dengan tenaga medis ketika sakit, pemeriksaan rutin untuk ibu saat hamil, dan sebagainya.
Baca Juga: Syarat Melakukan Imunisasi Anak saat Pandemi COVID-19
4. Menciptakan kenyamanan di rumah
Contoh ayah bersedia berbagi beban pekerjaan rumah tangga dengan istri, menghindari kekerasan dalam rumah tangga, dan membina komunikasi yang sehat dengan pasangan.
Baca Juga: 4 Dampak Buruk Stresnya Ibu Hamil pada Janin
Nah, Genbest, mulai sekarang ajak pasangan untuk lebih terlibat dalam pengasuhan si kecil karena pencegahan stunting memerlukan upaya semua pihak, termasuk ayah sebagai bagian dari lingkungan terdekat anak.
(Referensi: Fathers’ Role to Prevent Stunting in the Family, ditulis oleh Andi Nur Zamzam Arman dan dimuat dalam laman BKKBN)
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.