Selamat Hari Keluarga Nasional, Genbest!
Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang diperingati setiap 29 Juni digagas oleh Prof. Dr. Haryono Suyono, yang kala itu menjabat sebagai Ketua Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di era Presiden Soeharto.
Sejarah di balik pemilihan tanggal tersebut didasari oleh peristiwa kembalinya para pejuang yang bergerilya kepada keluarganya. Selain itu, pada tanggal 29 Juni 1970 juga menjadi puncak kristalisasi pejuang Keluarga Berencana (KB), di mana kesadaran akan pentingnya keluarga kecil bahagia sejahtera melalui KB cukup tinggi.
Ketetapan mengenai Harganas tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 39 Tahun 2014 yang dirilis di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam Keppres tersebut disebutkan bahwa meskipun disebut sebagai hari nasional, Harganas bukan merupakan hari libur.
Peran Keluarga dalam Menekan Angka Stunting
Peringatan Hari Keluarga Nasional, yang tahun ini mengambil tema "Keluarga Keren Cegah Stunting", tidak bisa dilepaskan dari pentingnya peran keluarga dalam mencegah stunting.
Seperti yang kita tahu, stunting merupakan masalah kesehatan yang sangat serius, karena konsekuensi dari stunting bersifat seumur hidup. Selain menyebabkan tubuh anak akan jauh lebih pendek dari teman seusianya, stunting juga akan memengaruhi kecerdasan anak dan kesehatannya secara keseluruhan.
Ada beberapa hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk mencegah stunting di keluarga kita, Genbest. Mulai dari menerapkan pola hidup sehat, hingga menentukan makanan bergizi dan bernutrisi setiap harinya.
Lebih lengkapnya, berikut ini adalah beberapa peran keluarga dalam mengurangi risiko stunting pada anak yang bisa mulai kita terapkan di rumah:
1. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi dalam waktu yang lama dalam masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Karena itulah, makanan sehari-hari yang dinikmati dalam keluarga, yang idealnya bervariasi dan bergizi seimbang, berperan penting dalam pencegahan stunting.
Baca Juga: Cegah Stunting dengan “Isi Piringku”
2. Memberikan ASI eksklusif
Pemberisan ASI eksklusif selama 6 bulan akan mengurangi risiko stunting pada anak karena ASI mengandung zat gizi mikro dan makro. ASI juga mengandung protein Whey dan kolostrum yang dapat meningkatkan kekebalan bayi. Karena itulah, ASI eksklusif dipercaya menjadi kunci penting mencegah stunting pada masa 1.000 HPK.
Baca Juga: IMD dan ASI Eksklusif Bisa Mencegah Stunting
3. MPASI bergizi seimbang
Setelah usia 6 bulan, bayi perlu dikenalkan MPASI sambil tetap diberikan ASI hingga usia 2 tahun. Pastikan selalu memberikan makanan bergizi agar kebutuhan nutrisi harian si kecil terpenuhi.
4. Rutin periksa ke posyandu
Orang tua perlu memantau tumbuh kembang si kecil secara teratur, termasuk tinggi hingga berat badannya, dengan membawa anak secara rutin mengunjungi posyandu atau klinik agar dapat mengetahui gejala awal stunting dan juga cara pencegahannya.
5. Menjaga kebersihan sanitasi
Anak-anak sangat rentan terhadap penyakit. Salah satu pemicu stunting adalah diare yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak terjaga kebersihannya. Diharapkan dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), anak-anak bisa tumbuh sehat dan terhindar dari stunting.
Baca Juga: Sarang Kuman! Ini 8 Barang di Kamar Mandi yang Perlu Diganti Berkala
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.