15 Jul

ASI merupakan kebutuhan penting bagi bayi, khususnya untuk mengoptimalkan tumbuh kembang pada periode emas pertumbuhan. Tidak heran jika kampanye ASI eksklusif ramai digalakkan. Selain memacu tumbuh kembang, nutrisi dari ASI bermanfaat menghindarkan si kecil dari stunting. Bagi GenBest yang bekerja di kantor dan tidak bisa mendampingi si kecil 24 jam, pemberian ASI perah menjadi alternatif.

 

Agar terjaga ketahanan dan nutrisinya, ASI perah harus diletakkan di dalam kulkas, bahkan lebih baik lagi jika dibekukan di freezer. ASI perah beku dapat dicairkan, lalu diberikan pada buah hati. Namun, sebagian ibu masih sering bingung, perlukan ASI perah dihangatkan kembali sebelum diminum si kecil?

 

ASI perah perlu dihangatkan lagi?

Menurut F.B. Monika Purba, Konselor Menyusui dari La Leche League (LLL) International Leader, tidak ada aturan khusus untuk selalu menghangatkan ASI perah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi, selain karena kebiasaan bayi yang lebih senang meminumnya secara hangat. 

 

Hal ini kemungkinan karena kebiasaan si kecil mengonsumsi ASI langsung dari payudara. ASI langsung dari payudara selalu dalam kondisi hangat, atau pada suhu 37 derajat Celsius. Namun, jika bayi GenBest menyukai ASI perah dingin, hal tersebut sah-sah saja. 

 

Perlu diingat juga bahwa setelah  ASI dihangatkan, ASI perah tidak boleh dibekukan kembali. Jika si kecil tidak mau menghabiskan ASInya, lebih baik dibuang sisanya. Karena setelah diminum oleh bayi, ASI perah mengalami proses pertumbuhan bakteri dari mulut bayi. 

 

Namun, karena belum ada penelitian khusus mengenai ini, para ahli menyarankan untuk membuang ASI perah yang tersisa dalam 1-2 jam setelah diminum bayi. Jadi lebih baik GenBest mengambil ASI seperlunya, saja sesuai jumlah yang pasti dihabiskan si kecil, agar tidak sia-sia membuangnya.

 

Baca Juga: Kenali Tanda Bayi Cukup ASI

 

Selain itu, ASI perah memang tidak bisa lama-lama dalam suhu ruangan. Umumnya ASI perah segar hanya akan bertahan selama 6-8 jam pada suhu ruang yang mencapai 26 derajat celcius. Namun, pada suhu yang lebih hangat bakteri bisa tumbuh lebih cepat sehingga umur ASI hanya bertahan 3-4 jam saja. Sedangkan, ASI perah yang sudah melalui proses pencairan tidak boleh dibiarkan dalam susu ruangan lebih dari 4 jam. 

 

Baca Juga: Agar Tak Lekas Basi, Berikut Cara Menyimpan ASI yang Benar

 

Cara Cairkan dan Hangatkan ASI perah

Nah, sebelum menghangatkan ASI perah, GenBest perlu mencairkannya terlebih dahulu agar tetap menjaga kualitas kandungannya. Cara cukup mudah kok, GenBest.

 

1. Keluarkan dari freezer

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), untuk menjaga kualitas gizi pertama-tama GenBest harus mengeluarkan ASI beku dari freezer lalu turunkan ke bagian bawah. Biarkan ASI perah mencair dalam suhu kulkas semalaman sebelum digunakan. 

 

2. Gunakan air hangat

Untuk menghangatkan ASI, taruh kantong atau botol ASI perah di mangkuk yang berisi air hangat. Diamkan beberapa saat hingga suhu ASI perah cukup hangat dan siap diminum si kecil. 

 

3. Jangan panaskan di kompor

Menghangatkan ASI di atas kompor langsung atau microwave berisiko menghancurkan antibodi yang terkandung dalam ASI. Selain merusak kandungan nutrisi, meletakkan ASI perah akan memunculkan hot spotatau kondisi di mana ada beberapa bagian ASI yang menjadi panas, sehingga bisa membakar mulut bayi.

 

Baca Juga: Sudah Berikan ASI Eksklusif, Tapi Berat Badan Bayi Masih Rendah? Mungkin Ini Penyebabnya

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top