Menstrual hygiene atau kebersihan diri saat menstruasi adalah upaya untuk memelihara kesehatan dan menjaga kebersihan pada daerah kewanitaan saat menstruasi. Sering kali menstrual hygiene masih dianggap sebagai topik tabu, sehingga sebagian remaja tidak mendapatkan informasi tentang hal ini. Padahal, idealnya, pengetahuan mengenai menstrual hygiene ini dipahami sebelum remaja putri mengalami menstruasi pertama.
Saat menstruasi, bakteri dan jamur akan berkembang lebih banyak karena area vagina lebih lembap. Kondisi inilah yang bisa memicu berbagai masalah, dari yang ringan hingga berat, seperti gatal pada vagina, keputihan, nyeri saat buang air kecil, hingga infeksi pada vagina.
Baca Juga: Kenapa Remaja Putri Lebih Rentan Alami Anemia?
Berikut ini beberapa hal dasar terkait menstrual hygiene yang perlu dipahami remaja putri:
1. Pilih pembalut yang berkualitas
Banyaknya merek pembalut memang sering bikin bingung saat akan membeli. Tapi utamakan memilih pembalut berdasarkan kenyamanan dan kebutuhan. Hindari pembalut berpewangi, karena bisa berisiko mengiritasi kulit. Jika memungkinkan pilih produk berbahan organik, ya, GenBest.
2. Ganti pembalut 3-4 jam sekali
Pembalut bukan hanya diganti saat selesai mandi saja, namun perlu setiap 3-4 jam sekali. Rutin mengganti pembalut dapat mengurangi risiko infeksi bakteri dari darah haid yang menempel di area vagina.
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut
Hal ini sangat sederhana namun sering dilupakan. Mencuci tangan berguna untuk mencegah perpindahan bakteri dari tangan ke vagina serta menghindari infeksi.
4. Rutin membersihkan vagina
Genbest, kita wajib membersihkan vagina saat selesai buang air kecil dan buang air besar. Pastikan cara membersihkannya dari depan ke belakang (dari arah vagina menuju anus), ya.
5. Gunakan pembersih kewanitaan dengan bijak
Sebenarnya boleh-boleh saja membersihkan vagina dengan sabun kewanitaan, asalkan hindari produk yang mengandung pewangi. Untuk vaginal douching (menyemprotkan sejenis cairan antiseptik ke organ intim) sebaiknya dihindari. Vaginal douching justru dapat menghilangkan bakteri baik yang ada di vagina dan membuat bakteri jahat berkembang dengan pesat dalam organ intim.
6. Pakai celana dalam yang nyaman
Agar kulit sensitif pada area vagina dapat bernapas dan menghindari jamur, usahakan untuk selalu menggunakan celana dalam berbahan katun dan tidak terlalu ketat. Hal ini dapat membantu vagina tetap kering dan tidak terlalu lembap.
7. Konsumsi makanan sehat
Pola makan yang sehat turut menjaga kesehatan vagina. Makanan-makanan yang dianggap baik untuk area kewanitaan adalah buah beri, ikan, dan yoghurt.
Baca Juga: Anjuran Minum Tablet Tambah Darah bagi Remaja Putri
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.