28 Oct

Imunisasi lengkap berperan penting dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak dengan cara  menghindari berbagai macam penyakit berbahaya sehingga anak tumbuh sehat dan bebas stunting. Itulah mengapa, seluruh imunisasi wajib dan tambahan si kecil perlu dipenuhi sesuai jadwal. 

 

Ada dua jenis vaksin yang diberikan saat imunisasi anak, yakni vaksin hidup dan vaksin mati. Lantas, apa yang dimaksud dengan vaksin hidup dan vaksin mati? Lalu, bagaimana prosedur dan aturan pemberian kedua vaksin tersebut?

 

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Ini Pentingnya Imunisasi buat Anak

 

Pemberian Vaksin Hidup untuk Anak

Vaksin hidup (live vaccine) adalah jenis vaksin yang kandungan virus atau bakteri di dalamnya tidak dibunuh, melainkan hanya dilemahkan di laboratorium.

 

Meski begitu, Genbest tidak perlu khawatir karena virus atau bakteri tersebut tidak akan menyebabkan penyakit, melainkan merangsang tubuh untuk bereaksi menciptakan respons imun untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh si kecil. 

 

Beberapa jenis vaksin hidup yang diberikan pada anak antara lain: BCG (tuberkulosis), Polio Oral, Campak, Rotavirus, dan Demam Kuning. Pemberian vaksin hidup dapat diberikan bersamaan dengan vaksin Campak, Gondongan, dan Rubella (MMR).

 

Karena dapat menghasilkan respons imun yang mirip dengan infeksi alami, maka vaksin hidup hanya diberikan sekali pada anak. Hanya saja, ada beberapa jenis vaksin hidup yang membutuhkan lebih dari satu dosis untuk menciptakan kekebalan tubuh yang lebih tinggi. 

 

Sedangkan untuk jarak aman pemberian vaksin hidup bagi anak adalah 4 minggu. Kecuali, khusus untuk vaksin oral tidak ada interval waktu.

 

Baca Juga: Jadwal Imunisasi Si Kecil Sering Terlewat? Ini Tips Agar Tak Lagi Kelupaan!

 

Pemberian Vaksin Mati untuk Anak

Sedangkan vaksin mati (non-live vaccine) atau sering disebut dengan vaksin tidak aktif adalah jenis vaksin yang di dalamnya mengandung virus dan bakteri telah dimatikan dengan suhu panas, radiasi, maupun bahan kimia. 

 

Dengan kata lain, jenis vaksin mati membuat virus tetap utuh. Akan tetapi, tidak dapat berkembang biak dan menyebabkan penyakit di dalam tubuh. Itu mengapa, jenis vaksin mati aman diberikan pada anak dengan daya tahan tubuh lemah. 

 

Beberapa jenis vaksin mati yang diberikan pada anak antara lain: vaksin Influenza, Polio Injeksi, Hepatitis A dan B, Kolera, Tifoid, serta Difteri, Pertusis, dan Tetanus (DPT).

 

Tingkat kekebalan vaksin mati umumnya tidak tahan lama sehingga perlu dilakukan pemberian dosis vaksin secara berulang atau booster kepada si kecil. Tujuannya agar si kecil mendapatkan imunitas yang berkelanjutan. 

 

Meski perlu diberikan secara berulang, ada aturan jarak pemberian vaksin mati pada anak yang perlu Genbest perhatikan. Jika jenis vaksin berbeda, maka tidak ada ketentuan jarak pemberian vaksin pada anak. Sebaliknya, apabila jenis vaksin mati sama; seperti vaksin DTP 1 ke DTP 2, maka jarak minimal pemberian vaksin adalah 28 hari.

 

Nah, itulah perbedaan antara vaksin hidup dan vaksin mati. Keduanya sama-sama dibutuh oleh anak, ya, Genbest! Jadi jangan ragu untuk memberikannya pada si kecil.

 

Sumber: 
1. A. Patricia Wodi, MD and Valerie Morelli, BA. 2021. Immunology and Vaccine-Preventable Diseases [diakses pada 29 September 2022] Tersedia di: https://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/downloads/prinvac.pdf 

 

2. CDC. 2022. Timing and Spacing of Immunobiologics [diakses pada 29 September 2022] Tersedia di: https://www.cdc.gov/vaccines/hcp/acip-recs/general-recs/timing.html

 

Baca Juga: Imunisasi Anak Tercatat Digital di Aplikasi Sehat IndonesiaKU

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top