26 Oct

Salah satu cara untuk menunda kehamilan adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi atau KB. Ada banyak jenis KB yang menjadi pilihan pasangan, salah satu yang cukup populer adalah KB Steril.

 

KB Steril adalah metode kontrasepsi yang bersifat permanen, karena itu hanya dilakukan oleh pasangan yang merasa keluarganya sudah lengkap dan tidak berniat untuk menambah momongan kembali. Itulahsebabnya, KB steril kerap digunakan setelah kelahiran anak terakhir, sesuai dengan jumlah anak yang telah direncanakan sebelum menikah. 

 

Baca Juga: Mitos dan Fakta Seputar Alat Kontrasepsi Bawah Kulit

 

Nah, bagi Genbest yang sudah memiliki jumlah anak sesuai yang direncanakan dan berusaha mencegah “kebobolan”, berikut beberapa jenis KB Steril yang bisa dipilih:

 

1. Bedah laparoskopi

KB steril laparoskopi dilakukan dengan menutup saluran falopi (saluran yang menghubungkan antara indung telur/ ovarium dan rahim). Jika saluran ini ditutup, sperma tidak akan menemukan sel telur sehingga tidak terjadi pembuahan.

 

Efek samping dari KB steril laparoskopi berupa mual ringan dan pendarahan vagina hingga satu bulan pascaoperasi. Kebanyakan perempuan akan mengalami menstruasi normal setelah 4-6 minggu setelah operasi.

 

2. Tuba implan 

Prosedur tuba implan dilakukan tanpa pembedahan dan pembiusan. Caranya, dokter akan memasukkan tabung kecil melalui vagina dan leher rahim. Tabung kecil diletakkan di saluran falopi. 

 

Proses sterilisasi ini akan mengiritasi lapisan dalam tuba falopi dan meninggalkan luka atau jaringan parut. Nantinya, bekas luka lama-kelamaan akan menutupi saluran falopi sehingga mencegah sperma masuk dan membuahi telur.

 

Sebuah penelitian mengatakan, tingkat efektivitas KB steril tuba implan untuk mencegah kehamilan sampai 99,8%. Beberapa efek sampingnya berupa muntah-muntah, pusing, pendarahan, hingga flek.

 

3. Minilaparotomy 

Jenis KB ini mirip metode laparoskopi, bedanya minilaparotomy mengikat dan menjepit saluran falopi dengan alat khusus. Menariknya, sebuah penelitian dalam The Permanente Journal mengatakan, pembedahan minilaparotomy lebih hemat daripada laparoskopi. 

 

Selain itu, efek samping yang dirasakan lebih ringan. Bahkan, Genbest yang telah dioperasi dengan metode minilaparotomy bisa langsung pulang tanpa rawat inap, lho!

 

FYI, metode ini disarankan bagi wanita yang menjalani operasi di panggul atau perut. Bisa Juga untuk Genbest yang pernah mengalami infeksi panggul dan berdampak pada rahim ataupun saluran falopi. 

 

Baca Juga: Penggunaan Alat Kontrasepsi saat Baru Menikah, Sebabkan Mandul?

 

4. KB vasektomi 

KB steril ini bukan untuk wanita, metode vasektomi dikhususkan untuk pria. Metode ini dilakukan dengan cara pembedahan atau memotong saluran sperma (vas deferens) yang berasal dari testis menuju uretra. Tujuannya, untuk mencegah pelepasan sperma ketika ejakulasi. 

 

Setelah 3 bulan dilakukan vasektomi, air mani tidak akan mengandung sperma, sehingga tidak dapat membuahi sel telur. Namun, ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi, seperti pembekuan darah di skrotum, ada darah di sperma, penumpukan cairan di testis, benjolan keras di skrotum, hingga pembengkakan skrotum.

 

Itulah beberapa jenis KB sterilisasi yang bisa Genbest diskusikan dengan pasangan. Bagi Genbest yang melakukan sterilisasi, cara ini bisa menurunkan risiko stunting, sebagai dampak kehamilan jarak dekat. Semoga informasi ini bermanfaat!

 

Sumber: www.orami.co.id  

 

Baca Juga: Berbagai Mitos Seputar Penyebab Sulit Punya Anak

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top