Finger food adalah makanan yang bisa mudah dipegang, digigit, dan dikunyah oleh si kecil. Biasanya, pemberian finger food dimulai saat anak memasuki usia 8-9 bulan, atau ketika ia mulai tertarik memegang sendok sendiri saat kita menyuapinya.
Walaupun hanya sekadar makanan, finger food bisa banyak memberi manfaat. Pengenalan finger food, selain bisa melatih anak makan sendiri, misalnya, bisa membantu mengasah keterampilan motorik halus si kecil karena dia harus menjepit makanannya dengan jari. Waktu memasukkannya ke dalam mulut, lidah dan gusi pun akan saling berkoordinasi dan mendukung anak untuk belajar mengunyah.
Sebagai MPASI, finger food juga akan membantu memenuhi kebutuhan gizi si kecil pada periode emas tumbuh kembangnya, tak terkecuali untuk menghindari anak dari risiko stunting.
Baca Juga: Aktivitas Seru untuk Stimulasi Bayi di Bawah 1 Tahun
Finger Food Untuk Anak
Saat memilih finger food mulailah dengan potongan kecil yang bisa dijepit dengan tangan, makanan pun harus cukup empuk dan mudah dikunyah. Hindari memberikan finger food yang besar, lengket, atau tidak mudah lumer, karena ada risiko tersedak, contoh kacang-kacangan, anggur, berondong jagung, permen, dan sejenisnya.
Berikut beberapa finger food yang bisa GenBest coba kenalkan pada si Kecil:
1. Sayuran kukus
Mulai dari wortel, brokoli, atau kentang. Sayuran adalah makanan kaya nutrisi, sehingga dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Tapi, GenBest harus memasaknya hingga matang dan lunak, agar memudahkan si Kecil saat memakannya.
2. Buah-buahan yang lunak
Selain sayuran, buah-buahan juga bisa menjadi menu finger food favorit untuk si Kecil. Berikan buah bertekstur halus dan lunak, seperti pisang, alpukat, mangga, atau pepaya. Sebelum memberikannya, cuci buah hingga bersih, singkirkan biji, dan potong kecil-kecil sesuai genggaman tangan anak, ya.
3. Telur
Memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, telur bisa menjadi salah satu menu finger food favorit, lho. Salah satu cara mengolahnya dengan membuat telur orak-arik yang digoreng dengan minyak zaitun. Sebelum mengenalkan telur, pastikan si Kecil tidak alergi telur, ya. Jika tiba-tiba menunjukkan alergi, segera periksakan ke dokter.
Baca Juga: Alternatif MPASI untuk Bayi Alergi
4. Pasta
Kita juga bisa mengenal pasta sebagai menu finger food pada anak, bahkan untuk anak yang belum punya gigi lengkap. Pasta memiliki tekstur kenyal dan lembut. Untuk jenis pasta, fusilli yang telah dipotong atau makaroni lebih direkomendasikan. Jangan diberi bumbu terlebih dulu, cukup dengan sedikit minyak zaitun.
5. Sereal
Sereal kering adalah finger food pertama yang paling populer karena dapat sekaligus melatih keterampilan motorik bayi. Pada saat makan sereal, bayi akan menjepit makanan itu dan mengambilnya satu per satu. Meski bentuknya kecil, tak perlu khawatir tersedak karena bila bercampur dengan air liur, sereal akan segera lumer di mulutnya tanpa membuat tersedak.
6. Tahu
Tahu adalah sumber protein nabati yang luar biasa dan finger food yang sempurna untuk bayi. Pilihlah tahu yang teksturnya agak keras, tapi masih cukup empuk untuk dikunyah, dibandingkan dengan tahu sutra yang kemungkinan besar akan hancur di tangan bayi dan membuatnya frustrasi.
7. Keju
Jika bayi tidak menunjukkan tanda-tanda alergi produk susu, maka sangat aman untuk memperkenalkan keju lunak berbentuk kubus. Pilihlah keju yang lembut tapi tidak terlalu lengket, seperti cheddar.
Nah, finger food apa yang akan dinikmati si kecil hari ini?
Baca Juga: Hindari Stunting, Ini Caranya Agar Anak Tidak Jadi Picky Eater
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.