GenBest, pernah melihat warna kotoran si kecil? Mungkin terdengar aneh, ya. Namun, coba GenBest perhatikan, warna kotoran bayi akan berubah-ubah selama tahun pertama kehidupannya. Nah, warna itu dapat menjadi salah satu indikator kesehatan si kecil.
Penasaran, kan? Berikut panduan warna kotoran apa yang normal dan tidak pada bayi.
Hitam
Kalau GenBest baru saja melahirkan, GenBest akan melihat kotoran si kecil berwarna hitam. Sebenarnya hijau kehitaman, tetapi saking pekatnya sekilas jadi terlihat seperti hitam. Untuk bayi baru lahir, kotoran berwarna hitam sangat normal dan dinamakan mekonium. Mekonium justru tanda usus si kecil mampu bekerja dengan baik.
Kuning
Setelah masa mekonium lewat, tinja si kecil bisa berwarna kuning terang atau ada semburat kehijauan. Warna feses ini paling umum pada bayi yang menyusu ASI dan bisa diartikan bayi sehat dan cukup mendapat ASI. GenBest mungkin juga akan melihat titik-titik putih seperti biji wijen. Jangan khawatir, ini justru ciri bahwa di kecil menyerap ASI dengan baik.
Cokelat selai kacang
Umumnya bayi yang diberi susu formula, kotorannya akan berwarna cokelat terang, seperti selai kacang, terkadang juga bisa cokelat kekuningan bahkan kehijauan. Jika berbicara mengenai warna kotoran bayi dan kesehatannya, feses berwarna cokelat selai kacang ini masih masuk dalam kategori normal.
Baca juga: “Manfaat Mencukupi Kebutuhan Zat Besi pada Bayi”
Hijau berair
Kalau kotoran si kecil berwarna hijau encer atau bahkan berair, coba GenBest lihat frekuensi buang air besar (BAB) bayi, apakah lebih sering dari biasanya? Bila tidak, kemungkinan warna hijau itu berasal dari sesuatu yang bayi makan (kalau sudah mendapat MPASI) atau GenBest makan (kalau menyusui). Dan ini normal, kok.
Namun, kalau frekuensi BAB-nya lebih sering (dari 3 kali jadi 6 kali dalam sehari, misalnya) kemungkinan si kecil sedang terserang diare. Penyebab tersering adalah salah makan. Alergi atau intoleransi makanan juga bisa membuat diare. Diare parah dapat menjadi tanda masalah yang lebih serius seperti virus atau infeksi bakteri. Periksakan ke dokter, ya!
Merah
Warna kotoran merah atau semburat merah menandakan tinja telah terkontaminasi darah, dan bisa mengindikasikan infeksi, alergi, perdarahan pada usus, hingga konstipasi (sembelit). Segera hubungi dokter. Untuk membantu dokter memastikan penyakitnya, bawa popok yang mengandung darah itu untuk ditunjukkan kepada perawat atau dokter.
Putih
Jika berbicara warna kotoran bayi dan kesehatannya, warna putih ini sangat jarang terjadi. Namun jika terjadi pada si kecil, sebaiknya GenBest segera berkonsultasi dengan dokter. Kotoran berwarna putih mengindikasikan anak memiliki masalah pada hati atau empedunya.
Kuning kecokelatan
Jika kotoran bayi berwarna kuning kecokelatan dan bertekstur encer lebih dari dua hari, kemungkinan si kecil sedang mengalami diare. Namun bila kotorannya bertekstur keras, hal ini menandakan bayi sedang mengalami konstipasi. Kondisi ini masih tergolong normal, hanya saja si kecil membutuhkan cairan lebih banyak. Konstipasi tentunya tidak nyaman untuk bayi dan sebaiknya segera diatasi.
Apakah kotoran yang lembek itu normal?
Biasanya bayi ASI eksklusif kotorannya sangat lembek, bahkan berair atau berserat, dan ini normal. Sementara bayi yang diberi susu formula cenderung memiliki kotoran yang lebih padat.
Bagaimana dengan frekuensi BAB bayi?
Untuk frekuensi BAB, setiap bayi bisa berbeda. Bayi baru lahir yang diberi ASI eksklusif, misalnya, bisa BAB setiap habis menyusu dan ia sehat-sehat saja. Biasanya setelah usia bayi 6 minggu, dia akan makin jarang BAB. Sementara frekuensi pup yang sehat untuk bayi yang diberi susu formula adalah sekali sehari. Kurang dari ini, bisa mengindikasikan sembelit.
Nah, kalau GenBest masih ragu-ragu apakah BAB si kecil normal atau tidak, prinsipnya gampang, kok. Selama berat badan bayi naik terus dan ia menyusu dan makan seperti biasa, menunjukkan si kecil sehat. Namun, bila GenBest masih tetap saja gelisah, tak perlu ragu untuk berkonsultasi kepada dokter.
Baca juga: “Tak Hanya Oralit, Pengidap Diare Juga Butuh Zinc”
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.