16 Sep

Siapa, sih, yang tidak senang lihat bayinya tumbuh dan berkembang dengan normal dan cerdas? Nah, salah satu faktor penting untuk mewujudkannya adalah dengan memberinya nutrisi cukup dan seimbang.

Di antara nutrisi penting bagi anak adalah zat besi. Zat besi termasuk mikronutrien yang penting untuk tumbuh kembang sehat dan normal. Mikronutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tapi penting bagi tubuh.


Berapa kebutuhan zat besi bayi?
Kebutuhan zat besi pada bayi baru lahir sekitar 250-300 mg per kilogram berat badan bayi. Kabar baiknya, kebutuhan zat besi itu sudah terpenuhi dari simpanan zat besi yang berasal dari ibu selama trimester akhir kehamilan serta ASI. Jadi, GenBest tidak perlu khawatir si kecil kekurangan zat besi di usia ini. 

Hanya saja, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan bayi, di usia 6 bulan ke atas kebutuhan zat gizi bayi pun bertambah. Ya iyalah karena berat badan bayi juga semakin hari semakin meningkat. Kalau melihat tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013 yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, kebutuhan zat besi bayi usia 7-11 bulan adalah sebesar 7 mg per hari. Kebutuhan ini gak bisa dicukupi hanya dengan ASI, tapi perlu ditambah dari asupan makanan pendamping ASI (MPASI).


Manfaat zat besi bagi bayi
Mengapa penting? Zat besi sangat dibutuhkan bayi karena fungsinya mengangkut elektron di dalam proses pembentukan energi di dalam sel, juga untuk membawa oksigen-oksigen ke jaringan tubuh agar sel-sel berkembang sempurna. Gampangnya, kekurangan zat besi bisa mengakibatkan berbagai dampak merugikan pada bayi, di antaranya:


1. Bayi Mengalami gangguan pertumbuhan fisik 
Secara fisik bayi akan pucat, lemah, dan lemas, tidak nafsu makan, bernapas dengan cepat dan pendek, serta rentan terkena infeksi. Bila bayi sakit-sakitan, tentunya pertumbuhan fisiknya akan terganggu, tinggi badannya tidak optimal alias rawan terkena stunting.


2. Kecerdasan Bayi Berkurang 
Karena pertumbuhan fisiknya terganggu, otomatis bisa mengganggu juga perkembangan kepintarannya. Zat besi erat kaitannya dengan protein hemoglobin yang ada di dalam sel darah merah. Darah merah ini bertugas mengangkut semua makanan ke seluruh tubuh, termasuk ke otak. Jangan sampai, gara-gara kurang zat besi, si kecil jadi kurang pintar, ya. 

Baca juga: 4 Faktor yang Menjadikan Anak Cerdas


Cara mencukupi kebutuhan zat besi bayi
Untuk itu, yuk, cukupi kebutuhan zat besi si kecil dengan cara memberinya MPASI yang kaya zat besi, selain tetap menyusuinya. Asal tahu saja, ada dua jenis zat besi dari bahan makanan, yaitu zat besi heme dan non-heme. 

Zat besi untuk bayi yang paling bagus adalah yang berasal dari hewani atau zat besi heme. Sumber zat besi heme yang baik untuk bayi di antaranya hati ayam, daging merah, dan ikan. Secara biologis zat besi dari hewani atau heme lebih baik dalam proses penyerapannya dibanding zat besi yang berasal dari nabati. 

Meski begitu, sumber zat besi dari nabati tetap diberikan pada bayi. Sumbernya antara lain sayuran hijau, kentang,dan kacang-kacangan seperti tempe dan tahu. 
Pastikan makanan kaya zat besi itu ada di piring si kecil, ya!

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top