Bencana banjir tampaknya tidak bisa dilepaskan dari Indonesia. Pada tahun 2018 misalnya, menurut data dari BNPB tercatat ada 678 banjir di berbagai daerah di Indonesia. Banjir berpotensi menimbulkan penyakit-penyakit berbahaya, seperti diare, infeksi saluran pernapasan, penyakit kulit, tifus, hingga hepatitis A.
Menurut Ketua Umum Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI), dr. Adib Khumaidi, SpOT, saat terjadi banjir atau pasca banjir, hal pertama yang harus dijaga adalah sanitasi pasca banjir, sebagai upaya menanggulangi penyakit.
Sanitasi adalah upaya yang dilakukan manusia untuk membuat kondisi lingkungannya memenuhi syarat-syarat kesehatan. Nah, menjaga sanitasi sangat penting dalam kondisi pasca banjir yang membuat rumah dan lingkungan sekitar menjadi sangat kotor dan penuh kuman.
Selain mengakibatkan kerusakan, air banjir yang masuk ke rumah juga dipenuhi oleh penyakit. Nah, pada tahap ini GenBest harus lebih ketat memerhatikan kebersihan lingkungan rumah.
Hal yang paling utama adalah kebutuhan air bersih saat banjir, untuk kamar mandi dan toilet. Hal ini sangat penting dilakukan agar terhindar dari bahaya dan penyakit pasca banjir yang berbahaya bagi tubuh.
Baca juga: “Sanitasi Buruk Picu Stunting”
Pentingnya menjaga sanitasi saat banjir
Setiap tempat yang lembab merupakan sarang kuman, apalagi di kamar mandi. Makanya, sistem pencahayaan dan sirkulasi udara harus selalu dijaga agar tidak terlalu lembab.
Banyak penyakit yang timbul bersumber dari kuman dan bakteri yang hidup di kamar mandi, salah satunya virus pencernaan, seperti norovirus atau gastroenteritis, yang bisa menyebar melalui feses atau cairan muntah.
Kontaminasi bisa bersumber dari tangan, dudukan toilet, atau pada permukaan yang disentuh orang yang terinfeksi virus. Sehingga bisa dibayangkan pasca banjir jika tidak dibersihkan maka akan menjadi sumber bakteri dan sarang penyakit.
Dalam kondisi normal saja, cara terbaik untuk menghilangkan bakteri tersebut dengan rutin membersihkan permukaan minimal seminggu sekali. Maka sudah seharusnya kita sadar akan pentingnya sanitasi saat banjir dan pasca banjir. Sebab kurangnya kesadaraan akan sanitasi pasca banjir, bisa memicu terjadinya pencemaran lingkungan, penurunan kualitas kesehatan, dan dampak parahnya; stunting pada anak.
Menurut WHO, buruknya sanitasi juga menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting. Meskipun asupan gizi anak sudah baik, namun jika sanitasinya buruk, maka ia akan tetap terancam bahaya stunting.
Hal ini diibaratkan menyantap makanan bergizi dengan peralatan masak yang kotor. Penggunaan air yang kotor pasca banjir dan minimnya MCK yang bersih merupakan penyebab terbanyak terjadinya infeksi cacing usus. Hal ini menyebabkan anak memiliki risiko stunting, karena terkena infeksi cacing usus (cacingan) dan diare.
Langkah membersihkan sanitasi pasca banjir dapat dimulai dengan membersihkan toilet atau kamar mandi, misalnya mengecek saluran air di rumah, memerhatikan sanitasi pembuangan air besar juga membersihkan seluruh kamar mandi.
Gunakan cairan pembersih lantai untuk mengangkat lumpur. Selain membersihkan lantai dari lumpur, cairan ini juga dapat berfungsi untuk membersihkan area kamar mandi dari kuman. Jangan lupa untuk menggosok kamar mandi, ya.
Baca juga: “Sanitasi Rumah Pasca Banjir, Apa Saja yang Perlu Dilakukan?”
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.