9 Oct

Kejang pada anak seringkali membuat orang tua panik. Bagaimana tidak, Si Kecil yang biasanya aktif dan sehat tiba-tiba tubuhnya terguncang hebat dan kehilangan kesadaran. Untuk mengurangi kepanikan Genbestie, yuk cari tahu informasi mengenai kejang pada anak berikut ini.

 

Penyebab Kejang pada Anak

Kejang pada anak umumnya disebabkan oleh kelainan sinyal listrik yang mengarah ke saraf otot sehingga menyebabkan gangguan perilaku yang tidak disadari pemilik tubuh. Melansir yankes.kemkes.go.id, berikut adalah beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya kejang pada anak:

 

1. Demam 
Kejang bisa terjadi ketika suhu tubuh naik dengan cepat, biasanya disebabkan oleh infeksi sistem saraf pusat (SSP). Kejang ini disebut sebagai kejang demam dan sering terjadi pada anak-anak selama beberapa menit dan akan berhenti sendirinya. 

 

kejang demam juga bisa dipicu oleh demam setelah imunisasi atau infeksi virus dan bakteri. Anak usia 12-18 bulan dan yang memiliki riwayat keluarga dengan kejang demam memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi ini.

 

Baca Juga: Langkah Pertolongan Pertama Saat Anak Sakit Perut


2. Epilepsi 
Kejang karena epilepsi biasanya dipicu oleh beberapa hal, misalnya seperti kurang tidur, stres, sakit atau demam, jam makan terlewat, makan berlebihan, atau terkena kilatan cahaya yang terlalu terang.

 

3. Cedera Kepala 
Cedera pada kepala bisa merusak otak dan menyebabkan kejang. Kejang ini bisa terjadi segera setelah cedera, atau bisa juga muncul beberapa minggu dan seterusnya apabila cedera menyebabkan kerusakan permanen pada otak.

 

4. Meningitis
Meningitis adalah peradangan pada selaput otak. Salah satu gejala meningitis adalah kejang, namun dapat terjadi gejala lainnya seperti demam, rewel, sakit kepala, hingga ruam kulit. 

 

Baca Juga: Cegah Bayi Rewel Tengah Malam, Coba Terapkan Sleep Training dengan Cara Ini

 

Hal yang harus dilakukan jika bayi kejang

 

Melansir yankes.kemkes.go.id, jika Si Kecil kejang, berikut adalah pertolongan pertama yang bisa Genbestie lakukan:

 

- Baringkan anak di lantai atau di pangkuan dengan wajah menghadap ke bawah tanpa menahan tubuhnya.
- Miringkan tubuh anak agar tidak tersedak muntah atau air liur keluar dan mencegah lidah menyumbat saluran napas.
- Longgarkan pakaian dan hindari menaruh apa pun di mulutnya untuk mencegah tergigitnya lidah.
- Catat durasi kejang dan perubahan perilaku anak untuk dilaporkan saat berkonsultasi dengan dokter.
- Segera ke rumah sakit untuk penanganan dan diagnosis lebih lanjut

 

Setelah menyimak berbagai informasi mengenai kejang, Genbestie bisa mengetahui langkah yang tepat dalam memberikan penanganan medis dan menghindari mitos tidak berdasar. Jangan lupa untuk konsultasikan dengan dokter agar mengetahui penyebab kejang dan cara penanganan yang aman untuk Si Kecil ya, Genbestie.

—--

Sumber:

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1476/kejang-pada-anak/ 


https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2524/janganpanik-bilaanakkejang-demam  https://doktersehat.com/ibu-dan-anak/kesehatan-anak/penyebab-bayi-kejang-dan-cara-mengatasinya/ 

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top