Sebagai negara dengan beragam budaya, tentu Indonesia punya banyak mitos yang sudah dipercaya dari generasi ke generasi. Ibu hamil juga tak luput dari berbagai mitos yang diyakini masyarakat. Misalnya saja ada anggapan kalau sedang hamil tidak boleh mengonsumsi ikan karena dikhawatirkan bayi yang lahir nanti akan berbau amis.
Mitos ibu hamil tidak boleh makan ikan ternyata masih banyak yang meyakininya, Genbestie. Contohnya seperti saat Sosialisasi Penanganan Stunting melalui Pentas Seni dan Nonton Bareng di Brebes, Jawa Tengah. Dilansir dari jatengprov.go.id, warga di Desa Griting, Brebes masih banyak yang percaya mitos keliru ini. Akibatnya, anak yang kurang asupan gizi saat masih di dalam kandungan mengalami keterlambatan dalam perkembangan otaknya.
Menurut dokter RR Ratih Dewanitasari, yang menjadi pembicara pada acara tersebut, ibu hamil justru disarankan untuk mengonsumsi makanan amis. Makanan yang amis seperti telur, ikan, dan unggas umumnya mengandung kadar protein tinggi. Bukan hanya protein saja, daging ikan juga punya berbagai kandungan gizi yang baik untuk bayi seperti asam lemak omega 3, vitamin A, vitamin D, dan berbagai jenis mineral lainnya. Nah, kandungan gizi inilah yang bisa menurunkan risiko bayi terkena stunting.
Baca juga: Ketahui Dampak Masa Depan Stunting pada Anak
Dikutip dari Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, ada berbagai dampak yang terjadi jika ibu hamil kekurangan asupan protein, seperti bayi lebih kecil, bayi lahir dengan bibir sumbing, dan stunting. Tidak hanya pada fisik bayi, kekurangan protein juga membuat air susu ibu (ASI) yang dihasilkan menjadi kurang maksimal. Wah, ternyata banyak sekali ya bahayanya!
Sekarang kita sudah tahu kalau mitos tidak boleh makan ikan selama hamil itu keliru dan justru berbahaya. Nah, agar nutrisinya tetap terjaga, yuk ikuti tips mengolah ikan berikut ini.
Baca juga: Mitos dan Fakta Seputar Stunting yang Perlu Diketahui Ibu Muda
Tips Mengolah Ikan yang Baik untuk Ibu Hamil
Wanita membutuhkan setidaknya 50 gram protein per hari. Namun, khusus ibu hamil disarankan mengonsumsi 60 gram protein setiap harinya. Genbestie bisa menambahkan berbagai jenis sumber protein hewani seperti ikan ke dalam menu makanan sehari-hari.
Dalam pengolahannya, sebaiknya hindari proses menggoreng dengan minyak banyak atau biasa disebut metode deep frying. Menggunakan metode deep frying justru akan menambah asupan lemak berlebih ke dalam tubuh. Sebaiknya ibu hamil disarankan untuk mengolah sumber protein dengan cara memasak yang tidak menambahkan banyak minyak. Misalnya saja dengan cara dikukus, direbus, dipepes, atau ditumis.
Baca juga: Kapankah Anak Boleh Mulai Makan Ikan untuk MPASI
Selain metode memasak, kita juga perlu memperhatikan kebersihan bahan makanan yang akan diolah. Pastikan semua bahan sudah dicuci sampai benar-benar bersih, ya. Nggak ketinggalan juga pastikan ikan yang akan diolah sudah tidak meninggalkan bau amis. Jika masih tercium bau amis di ikan, kita bisa memanfaatkan berbagai bahan dapur seperti jeruk nipis.
Nah, sekarang Genbestie sudah tahu kan kalau protein hewani seperti ikan justru bisa mencegah stunting? Jadi mulai sekarang jangan asal percaya mitos lagi, ya. Dengan rutin mengonsumsi protein hewani, kita sudah berpartisipasi dalam gerakan #SadarStunting.
Jangan lupa untuk selalu update informasi dan artikel terkini di Genbest.id.
—————
Sumber:
https://jatengprov.go.id/publik/makan-ikan-saat-hamil-bisa-bikin-bayi-amis/
https://demakkab.go.id/news/pola-makan-ikan-waktu-hamil-dapat-cegah-stunting
https://dislutkan.ntbprov.go.id/tingkatkan-konsumsi-ikan-untuk-pencegahan-stunting/
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.