Kenormalan baru alias new normal akan mulai diterapkan di beberapa daerah yang terbukti sudah aman dari COVID-19. Genbest mungkin bertanya-tanya bagaimana menjaga keluarga tetap sehat dan tidak terpapar COVID-19 pada era new normal yang sebentar lagi mungkin akan kita jalani bersama.
Pada prinsipnya kita harus tetap berpegang pada protokol kesehatan COVID-19 ketika bepergian sesuai anjuran pemerintah, seperti menggunakan masker, menjaga jarak aman, tidak menyentuh wajah, dan sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Masalahnya, terkadang kita kesulitan menemukan air mengalir saat bepergian, apalagi jika sedang berada di kendaraan. Nah, pada kondisi seperti ini, GenBest bisa memanfaatkan hand sanitizer berbasis alkohol minimal 60%.
Baca Juga: Cuci Tangan Pakai Sabun Lebih Efektif Bunuh Kuman dan Virus
Bolehkah bayi gunakan hand sanitizer?
Tapi bagaimana dengan si kecil yang masih bayi saat diajak bepergian, apakah boleh memakai hand sanitizer? Bayi ternyata tidak disarankan menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol 60%. Kenapa? Kulit bayi masih sensitif dan lebih rentan mengalami iritasi jika terkena produk kimia. Kandungan alkohol pada hand sanitizer juga bisa menyebabkan kulit bayi menjadi kering. Jika kulit bayi kering meningkatkan risiko bayi mengalami gatal, infeksi, serta alergi. Karena itulah penggunaan produk dengan kadar kimia tinggi, seperti hand sanitizer sebaiknya dihindari.
Baca Juga: Dampak Pakai Hand Sanitizer Berlebihan
Alasan lain hand sanitizer berbasis alkohol tidak disarankan untuk bayi karena anak-anak kecil (bayi) dikhawatirkan bisa secara tidak sengaja memasukkan tangan ke mulut sehingga bisa menelan hand sanitizer tersebut.
Menurut dr. Reisa Broto Asmoro dalam Live Instagram bersama Mother and Baby, kalau pun ingin menggunakan hand sanitizer untuk bayi, produk tersebut perlu memenuhi beberapa syarat, diantaranya mendapatkan sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), memiliki label food grade, serta tidak mengandung pewangi. Wewangian sering mengandung phthalate atau bahan kimia beracun lainnya dan aroma dapat membuat hand sanitizer lebih menggoda untuk dijilat. Untuk hand sanitizer buatan rumahan yang banyak beredar di pasaran, dr. Reisa juga tidak menyarankan karena belum melalui uji keamanan BPOM.
Yang perlu diketahui, hand sanitizer non-alkohol hanya memperlambat pertumbuhan kuman daripada membunuh mereka sehingga GenBest masih perlu mencuci tangan si kecil dengan benar segera begitu memungkinkan.
Baca Juga: Serba-Serbi Hand Sanitizer
Pengawasan Orang tua dalam Pemakaian Hand Sanitizer
Lalu kapan anak-anak dapat menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol? Menurut beberapa ahli anak usia 2 tahun biasanya sudah dapat menggunakannya dengan pengawasan dari orang tua.
Gunakan hand sanitizer sedikit saja (seukuran kacang polong) dan gosok tangan anak sampai benar-benar kering sehingga dia tidak mencoba menjilat atau menelan gel apa pun. Kemudian simpan hand sanitizer di luar jangkauan anak-anak, bila perlu di tempat tertutup. Mengapa? Kandungan alkohol di sebagian besar pembersih tangan setidaknya 60%, dikhawatirkan anak-anak yang aktif dan ingin tahu bisa mencoba meminum hand sanitizer ini.
Untuk anak-anak, hand sanitizer yang menggunakan etil alkohol lebih disarankan daripada alkohol isopropil. Alkohol isopropil efektif membunuh kuman tetapi juga lebih beracun. Hindari juga hand sanitizer dengan kemasan berwarna cerah, karena anak kecil mungkin lebih cenderung ingin memakannya.
Namun, apa pun hand sanitizer yang digunakan, segera hentikan pemakaian bila anak menunjukkan gejala alergi atau iritasi kulit, ya.
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.