Anemia merupakan salah satu komplikasi yang paling sering berhubungan dengan kehamilan. Kalau Genbest juga menderita anemia selama hamil ini, tidak perlu langsung panik karena perubahan fisiologis pada kehamilan memang memengaruhi hemoglobin (Hb). Hemoglobin merupakan protein yang kaya zat besi yang berada di dalam sel darah merah.
Selama kehamilan, volume darah akan meningkat. Ini berarti lebih banyak zat besi dan vitamin dibutuhkan untuk membuat sel darah merah. Jika bumil tidak memiliki cukup zat besi, itu dapat menyebabkan anemia.
Anemia ringan dan sedang biasanya tidak menyebabkan dampak yang signifikan pada janin. Dilansir dari Mayo Clinic, batas bawah untuk konsentrasi Hb bumil adalah 11 g/dl pada akhir trimester pertama dan 10 g/dl pada trimester kedua dan ketiga.
Anemia dengan kadar hemoglobin kurang dari 6 g/dl dikategorikan sebagai anemia berat dan bisa memiliki efek buruk pada ibu dan janin. Beberapa dampak yang sering dikhawatirkan adalah prematuritas, aborsi spontan, dan berat badan lahir rendah. Semua kondisi ini sangat erat kaitannya dengan kejadian stunting.
Baca Juga: Camilan Anti Lemas dan Lesu Akibat Anemia
Hal lain yang perlu diketahui Genbest, ternyata anemia bukan hanya dikarenakan kekurangan zat besi saja, namun bisa juga karena kekurangan asam folat dan vitamin B12. Selengkapnya, simak penjelasan di bawah ini:
1. Anemia defisiensi zat besi
Ini adalah jenis anemia yang paling umum pada kehamilan. Zat besi merupakan pendukung utama produksi sel darah merah dalam tubuh. Selama kehamilan, janin menggunakan sel darah merah ibu untuk pertumbuhan dan perkembangannya, terutama dalam 3 bulan terakhir kehamilan. Jika bumil memiliki simpanan sel darah merah ekstra sebelum hamil, tubuh dapat menggunakan simpanan itu selama kehamilan. Sebaliknya, yang tidak punya, dapat mengalami anemia defisiensi besi. Nutrisi yang baik sebelum hamil penting untuk membantu membangun simpanan sel darah merah ini.
Baca Juga: Yuk Cegah Anemia pada Ibu Hamil dengan Tablet Tambah Darah
2. Anemia defisiensi folat
Folat (asam folat) adalah vitamin B yang bekerja dengan zat besi untuk membantu pertumbuhan sel. Jika bumil tidak mendapatkan cukup folat selama kehamilan, dia bisa mengalami kekurangan zat besi. Asam folat membantu mengurangi risiko bayi lahir dengan cacat tertentu, seperti pada otak dan sumsum tulang belakang. Untuk itu, pastikan selalu memenuhi kebutuhan asam folat sebelum dan saat hamil sebanyak 600 mcg/hari, baik itu dengan konsumsi suplemen atau makanan tinggi folat, seperti sayuran hijau, alpukat, serta kuaci.
Baca Juga: 7 Manfaat Kuaci untuk Ibu Hamil, Bisa Mencegah Anemia!
3. Anemia defisiensi vitamin B12
Vitamin B12 penting dalam pembuatan sel darah merah dan protein. Makan makanan yang berasal dari hewan, seperti susu, telur, daging, dan unggas, dapat mencegah kekurangan vitamin B12. Jika kebutuhan vitamin B12 tidak terpenuhi, selain anemia, juga berisiko mengganggu perkembangan janin, hingga menyebabkan bayi mengalami cacat tabung saraf saat lahir.
Nah, Genbest, jika selama kehamilan ini kulit, bibir, kuku, telapak tangan, atau bagian bawah kelopak mata tampak pucat, kamu juga sering merasa lelah mengalami vertigo atau pusing, sesak napas, detak jantung cepat, sulit berkonsentrasi, segera hubungi dokter karena kamu kemungkinan menderita anemia. Pengobatan yang diberikan akan bergantung pada jenis anemia yang kamu derita dan tingkat keparahannya. Semoga cepat sehat, ya!
Baca Juga: Begini Cara Jaga Asupan Nutrisi Ibu Hamil yang Sibuk Bekerja
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.