Pada periode emas pertumbuhan anak, berat badan merupakan salah satu indikator status gizi anak sehingga idealnya seiring bertambahnya usia, berat badan anak juga harus naik secara signifikan.
Banyak anak yang berat badannya tidak naik, namun terjadi hanya dalam waktu singkat. Misalnya pada bulan Juni lalu berat badan anak tidak naik karena sedang sakit, tapi saat saat ditimbang bulan Juli sudah naik, ini adalah kondisi yang wajar. Tetapi jika berat badan anak terus tidak naik-naik atau dia malah kehilangan berat badan, GenBest perlu segera berkonsultasi pada dokter. Meski tidak selamanya, berat badan anak yang terus turun dan dibiarkan dikhawatirkan bisa mengakibatkan anak mengalami gagal tumbuh (failure to thrive).
Baca Juga: Pentingnya Perbaikan Gizi dalam Catch up Growth Anak Stunting
Penyebab berat badan anak tak kunjung naik
Gagal tumbuh bukanlah penyakit, namun merupakan tanda bahwa seorang anak kekurangan gizi. Secara umum, anak-anak yang gagal tumbuh tidak mendapatkan cukup kalori untuk tumbuh dan menambah berat badan dengan cara yang sehat. Ketika berat badan anak tidak bertambah, biasanya tinggi mereka juga tidak bertambah. Inilah yang disebut stunting.
Lalu apa penyebab berat badan anak tidak naik-naik? Simak di bawah ini:
- Kurang asupan kalori
Beberapa kasus sulit makan yang parah bisa membuat anak mengalami kurang asupan kalori. Kondisi medis yang memengaruhi gerakan menelan (seperti cerebral palsy atau mulut sumbing), juga bisa menjadi penyebab anak kurang asupan kalori dan gagal tumbuh.
- Sering sakit-sakitan
Tubuh dapat menggunakan banyak kalori untuk melawan infeksi dan anak-anak yang merasa tidak enak badan biasanya nafsu makannya juga akan turun.
- Kondisi medis yang berkelanjutan
Anak-anak dengan kondisi kesehatan yang melibatkan jantung, paru-paru, atau sistem endokrin membutuhkan lebih banyak kalori daripada anak-anak lain sehingga susah bagi mereka untuk menaikkan berat badannya.
- Intoleransi makanan tertentu
Intoleransi makanan berarti tubuh sensitif terhadap beberapa makanan. Misalnya, anak mengalami intoleransi laktosa sehingga tidak bisa minum atau makanan yang mengandung susu atau produk olahannya. Ini juga dapat mengakibatkan berat badan anak tidak naik-naik.
- Masalah kesehatan yang melibatkan sistem pencernaan
Kondisi seperti gastroesophageal reflux (GERD), diare kronis, cystic fibrosis, penyakit hati kronis, dan penyakit celiac dapat mempersulit anak-anak untuk menyerap cukup nutrisi dan kalori untuk menambah berat badan.
- Gangguan metabolisme
Ini adalah kondisi kesehatan yang menyulitkan tubuh memecah, mengolah, atau mengambil energi dari makanan. Gangguan ini dapat membuat penderitanya mengalami muntah-muntah kalau makan sehingga mengganggu kenaikan berat badannya.
Biasanya untuk mencari tahu penyebab berat badan anak tidak naik, dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan anak, termasuk bagaimana kebiasaan makannya. Ini akan membantu dokter melihat apakah anak memang kurang makan atau ada penyakit yang membuatnya bermasalah dengan makan sehingga mengganggu kenaikan berat badannya.
Jangan lupa untuk membawa Kartu Menuju Sehat (KMS), ya, GenBest karena dokter juga akan melihat berat badan, panjang/tinggi badan anak, dan lingkar kepala anak pada grafik pertumbuhannya. Si kecil juga biasanya akan diminta untuk menjalani beberapa tes (seperti tes darah atau tes urine) untuk memeriksa masalah medis yang dapat mempengaruhi berat dan pertumbuhan anak.
Baca Juga: Perbedaan Gizi Buruk dan Stunting
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.