Tidak sedikit pendapat yang membuat banyak ibu resah perihal tumbuh kembang anak. Salah satunya, kalau ibu sudah menyusui eksklusif, tapi bayi kurus, itu lantaran ASI tidak bergizi. Benarkah pendapat itu?
Harap selalu diingat bahwa setiap bayi tumbuh dengan kecepatannya sendiri. Ada beberapa bayi yang tumbuh lebih lambat daripada yang lain, sehingga tampak kurus. Namun, selama si kecil menyusui dengan baik dan dokter menilai pertumbuhan bayi wajar, berarti si kecil yang bertubuh kurus, sepenuhnya normal. Kenaikan berat badannya mungkin lebih lambat, tapi bukan masalah.
Baca Juga: 10 Pantangan Makanan dan Minuman untuk Ibu Menyusui
Mengenal Foremilk dan Hindmilk pada ASI
Bagaimana bila bayi kurus dan berat badan si kecil tidak naik-naik atau stagnan? Ya, ini mungkin tanda ia belum mendapatkan cukup ASI.
Penyebabnya? Banyak hal, bisa karena posisi menyusui yang kurang tepat, gangguan kesehatan pada bayi, dan lainnya, tapi yang jelas bukan karena ASI tidak bergizi, encer, dan sebagainya.
ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, khususnya di usia 0-6 bulan karena mengandung unsur-unsur gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal.
Bila ada yang berpendapat bahwa ASI tidak bergizi karena encer, mungkin ini terkait dengan foremilk dan hindmilk.
Saat bayi menyusu, konsistensi ASI akan berubah dari foremilk menjadi hindmilk. Dilansir dari situs What To Expect, foremilk adalah susu pertama yang didapat bayi di awal sesi menyusui, sementara hindmilk adalah susu yang bayi dapatkan menjelang akhir sesi menyusui.
Baca Juga: Apakah Keturunan Berperan Penting Bagi Tinggi Badan Anak?
Foremilk yang didapat bayi pada awal menyusui memang cenderung encer, namun bukan berarti tidak bergizi karena foremilk mengandung laktosa. Setelah si kecil menyusu beberapa saat, foremilk akan berubah menjadi hindmilk yang memiliki kandungan laktosa, kaya lemak, dan air.
Beberapa orang secara keliru menganggap foremilk dan hindmilk sebagai dua jenis ASI yang berbeda dan menganggap foremilk lebih rendah kualitasnya daripada hindmilk. Ini sekali lagi kurang tepat, karena foremilk dan hindmilk sama pentingnya dan dirancang untuk memberi apa yang bayi butuhkan.
Baca Juga: Jangan Panik, Ini Kebiasaan BAK dan BAB Bayi Baru Lahir
Namun memang terkadang bisa terjadi apa yang disebut ketidakseimbangan foremilk dan hindmilk, di mana bayi hanya mendapat foremilk, tapi tidak cukup hindmilk.
Menurut laman Healthline Parenthood, bayi yang tidak mendapat cukup hindmilk saat menyusu bisa merasa tidak puas menyusu (ditandai dengan rewel) dan mungkin penambahan berat badannya bisa terganggu.
Untuk menghindari ketidakseimbangan foremilk dan hindmilk, saat menyusui, Genbest perlu mengosongkan satu payudara dulu, sebelum berganti payudara. Mengganti posisi payudara terlalu cepat (kurang dari10 menit) bisa menyebabkan bayi tidak mendapat cukup hindmilk yang kaya akan lemak.
Nah, tetap semangat menyusui, Genbest. Mulai sekarang, abaikan saja kalau ada yang mengatakan ASI Genbest tidak bergizi, ya!
Baca Juga: Ini Makanan Tinggi Kalori dan Sehat untuk Si Kecil yang Kurus
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.