20 May

Tinggi badan optimal adalah dambaan setiap orang. Artinya, setiap orang ingin memiliki tinggi ideal sesuai dengan potensi genetiknya. Sebab, tinggi badan adalah salah satu ciri fisik seseorang yang paling mudah dilihat. Seseorang yang punya tinggi badan ideal biasanya lebih pede. Demikian juga sebaliknya. Ternyata, ada dua faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seseorang, termasuk tinggi badan, yaitu faktor lingkungan dan faktor keturunan. 

Berbeda dengan faktor lingkungan, faktor keturunan tidak bisa diperbaiki lagi. Tapi, bukan berarti kita tidak bisa memiliki tinggi badan yang lebih baik dari tinggi badan orang tua. Potensi itu ada, tapi ada batasnya. Sesuai dengan rumus yang dikeluarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia. Setiap orang punya Tinggi Potensi Genetik (TPG), yaitu perkiraan tinggi akhir (tinggi dewasa) anak yang dihitung berdasarkan tinggi badan orang tua.

  • TPG anak laki-laki = ((TB ibu (cm) + 13 cm) + TB ayah (cm))/2 ± 8,5 cm
  • TPG anak perempuan = ((TB ayah (cm) - 13 cm) + TB ibu (cm))/2 ± 8,5 cm

Berikut merupakan perkiraan tinggi akhir saat dewasa:

Bila tinggi badan ibu adalah 160 cm dan tinggi badan ayah adalah 170 cm, maka TPG untuk anak laki-laki adalah 163 sd 180 cm. Jadi, anak laki-laki itu bisa punya tinggi maksimal 180 cm. Sedangkan TPG untuk anak perempuan adalah 150 sd 167 cm. Lumayan, kan, GenBest?

Jadi, meski kedua orang tua berpostur tubuh pendek, anak-anaknya masih bisa memiliki tinggi badan maksimal. 

Dikutip dari Scientific American, Chao Qiang Lai dari Tufts University, sekitar 60 sampai 80 persen perbedaan tinggi  badan ditentukan oleh faktor genetik. Sementara 20 sampai 40 persen sisanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan. 

Artinya, lingkungan terutama nutrisi juga berperan penting untuk menentukan tinggi badan seseorang.  Agar anak punya tinggi badan maksimal, pastikan dalam menu makanannya terdapat makanan dengan gizi cukup dan seimbang. Cukup karbohidrat, protein, kalsium, mineral, dan zat gizi penting lainnya. Kurangnya asupan nutrisi akan membuat pertumbuhan anak terhambat.  

Jangan lupa, jaga kesehatan si kecil dengan menerapkan gaya hidup sehat dan imunisasi sesuai dengan jadwal. Penyakit yang menyerang anak secara berulang dan dalam waktu lama akan menghambat pertumbuhan tinggi badan anak. Bagaimana mau tinggi, kalau anak sakit-sakitan melulu?

Lakukan juga aktivitas fisik yang rutin dan teratur agar pertumbuhan tinggi anak mencapai tinggi potensi genetik maksimal. Buang rasa malas, joging tiap pagi, main basket, main bola, berenang, dan lakukan olahraga sehat lainnya. 

Umumnya, anak laki-laki akan memiliki tinggi badan maksimum di akhir masa remaja mereka, sedangkan anak perempuan biasanya di pertengahan usia remaja. 

Jadi, nutrisi yang cukup sebelum pubertas sangat penting untuk tinggi badan!

Foto: Shutterstock
 

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top