Perilaku seks bebas saat ini sudah menjadi perilaku yang semakin umum, terutama di kalangan remaja. Mirisnya, menurut survei yang dilakukan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN) pada tahun 2023, sebanyak 60% remaja mengaku melakukan hubungan seksual pertama kalinya pada usia 16-17 tahun. Dalam konteks ini, risiko seks bebas yang akan dihadapi bukanlah hal yang sepele. Salah satu risiko serius penyakit menular seksual ini bisa ditularkan dari ibu ke janin akibat perilaku seks bebas yang perlu diperhatikan adalah penularan Infeksi Menular Seksual (IMS).
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), IMS adalah infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang sebagian besar ditularkan melalui hubungan seksual. Di Indonesia setidaknya ada sebelas jenis IMS yang patut diwaspadai, termasuk dua diantaranya yang dapat menular dari ibu ke anak.
Baca juga: Pentingnya Pengetahuan Kesehatan Reproduksi bagi Remaja
HIV/ AIDS yang Menular dari Ibu ke Anak
Human Immunodeficiency Virus atau yang dikenal dengan HIV merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Jika terus berkembang, penderitanya akan menderita penyakit yang disebut dengan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Di tahap ini, tubuh hampir tidak memiliki kemampuan untuk melawan infeksi. HIV/ AIDS menjadi momok di masyarakat karena virusnya akan menetap seumur hidup di tubuh dan hingga saat ini belum ada metode pengobatan untuk mengatasi HIV.
Penularan HIV dari ibu ke anak dapat terjadi selama dalam kandungan, saat proses kelahiran, maupun ketika menyusui. Dampaknya, bayi yang lahir dari ibu yang positif HIV akan menyandang status HIV seumur hidup. Tingginya penularan HIV pada ibu rumah tangga disebabkan oleh kurangnya pengetahuan terhadap dampak penyakit.
Baca juga: 5 Penyakit yang Perlu Diwaspadai Calon Pengantin
Sifilis, IMS yang Menular dari Ibu ke Anak
Selain HIV/ AIDS, penyakit sifilis atau raja singa juga dapat menular dari ibu ke anak. Sifilis umumnya ditandai dengan adanya ruam di bagian kulit tertentu seperti di area mulut, dubur, atau di dalam vagina. Tanpa pengobatan yang tepat, sifilis dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kebutaan dan penyakit jantung.
Sifilis yang terjadi saat kehamilan menimbulkan berbagai komplikasi, seperti keguguran, kematian janin, atau kematian bayi setelah dilahirkan. Jika berhasil hidup, bayi yang terinfeksi sifilis bawaan (sifilis kongenital) berisiko terkena pembengkakan kelenjar getah bening, organ limpa, dan menimbulkan kecacatan. Padahal, pasien yang tidak mendapatkan pengobatan dapat berpotensi menularkan sifilis ke janin.
Baca juga: 5 Tes Kesehatan untuk Wanita Sebelum Menikah
Pencegahan HIV/ AIDS dan Sifilis
Sekarang Genbestie sudah paham jika HIV/ AIDS dan Sifilis merupakan dua penyakit yang bisa menular dari ibu ke anak. Oleh karena itu, pencegahan perlu dilakukan sedini mungkin. Berikut langkah pencegahan yang bisa dilakukan.
1. Melakukan seks aman dengan tidak melakukan seks berisiko,
2. Selalu menggunakan kondom saat berhubungan seksual dengan pasangan untuk mengurangi risiko penularan,
3. Melakukan skrining pada pasangan, terutama yang akan menikah dan ibu hamil.
4. Konsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan lain tentang cara pencegahan HIV/ AIDS dan Sifilis yang efektif.
Melalui edukasi, pencegahan, serta upaya medis yang tepat, kita dapat mengurangi dampak HIV/ AIDS dan Sifilis pada generasi yang akan datang. Melindungi ibu dan bayi dari risiko ini merupakan tanggung jawab bersama. Diharapkan upaya kolaboratif akan membantu menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi semua anak-anak Indonesia.
———
Sumber:
Buku Panduan Perawatan Orang dengan HIV AIDS untuk Keluarga dan Masyarakat - Kemenkes
Buku Pedoman Program Pencegahan Penularan HIV, Sifilis, Hepatitis B dari Ibu ke Anak - Kemenkes
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/985/hiv-aids-pada-bayi-dan-anak
https://www.unicef.org/indonesia/id/pencegahan-penularan-hiv-dari-ibu-ke-anak
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2410/sifilis-pada-bayi-dan-anak-sifilis-kongenital
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.