3 Aug

Mi instan merupakan salah satu sajian favorit bagi tua, muda, dan juga anak-anak. Coba siapa yang kalau anaknya enggak mau makan, ditawari mi instan langsung semangat? Pasti banyak dan ini wajar karena rasa mi instan sangat menggugah selera.

 

Namun Genbest pasti juga galau dan bertanya-tanya bisakah si kecil, apalagi yang masih batita, makan mi instan?  Anak-anak di bawah 3 tahun sudah bisa makan dengan baik, jadi mereka sudah “bisa” makan mi. Tapi Genbest juga pasti paham kalau kandungan nutrisi pada mi instan sangat sedikit, hanya karbohidrat, lemak, dan garam. 

 

Tentu saja mi instan ini bisa diolah lebih bergizi dengan menambahkan beberapa sayuran atau daging ke dalamnya, namun tetap tidak bisa dijadikan bagian dari diet harian si kecil. Jangan dilupakan pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK) anak, si kecil membutuhkan makanan yang tidak hanya bergizi, tapi juga beragam. 

 

Baca Juga: Anak Gemuk Berisiko Mengalami Stunting, Kok Bisa?

 

Dikhawatirkan, kebiasaan makan mi instan tiap hari, lama-kelamaan dapat mengganggu tumbuh kembang anak dan meningkatkan risiko gagal tumbuh dan stunting. Dilansir dari The Health Site, berikut 5 alasan mengapa konsumsi mi instan perlu dibatasi: 

 

1. Makanan berkalori kosong

Mi instan adalah makanan olahan yang sebagian besar terdiri dari tepung dan tidak mengandung vitamin dan mineral penting. 

 

2. Mengandung lemak trans

Selama proses pembuatannya, mi instan diolah dalam minyak supaya memiliki usia simpan yang lama. Sayangnya, lemak trans (dari minyak) ini dapat menyebabkan penambahan berat badan sehingga anak bisa mengalami obesitas.

 

3. Mengandung Propylene glycol

Propylene glycol ditambahkan ke mi instan untuk mempertahankan bentuk dan tekstur mi agar tidak mudah kering. Namun propylene glycol bisa terakumulasi di jantung, hati, dan ginjal dan menyebabkan kerusakan pada organ vital ini.

 

4. MSG dalam jumlah tinggi

MSG atau monosodium glutamate bertindak sebagai penambah rasa, tetapi para peneliti menyatakan MSG yang berlebihan bisa berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan otak.

 

5. Kadar natrium tinggi

Garam adalah pengawet yang baik dan karenanya ditambahkan ke mi untuk meningkatkan umur simpannya, tetapi asupan natrium (dalam garam) yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ penting tubuh anak, seperti jantung, hati dan ginjal.

 

Baca Juga: 5 Nutrisi Wajib dalam MPASI Anak

 

Setelah tahu dampaknya di atas, Genbest pasti berpikir ulang sebelum menyajikan mi instan kepada si kecil. Sesekali menikmati tidak masalah, namun Genbest tetap perlu mencari cara penyajian yang lebih sehat. 

 

Contoh, seperti dilansir dari Healthline, Genbest bisa memilih mi instan yang terbuat dari gandum karena punya kandungan serat yang baik untuk pencernaan, atau pilih mi instan yang rendah garam. Genbest juga bisa menambahkan beberapa bahan sehat (sayur, daging, telur, dan lainnya) untuk membuat mi instan lebih bergizi.

 

Meski begitu Genbest, sekali lagi, jangan jadikan mi instan menu harian si kecil karena anak tetap membutuhkan menu yang beragam dan bergizi supaya tumbuh kembangnya optimal dan terbebas dari stunting.

 

Baca Juga: Mudah Diterapkan, Ini Cara Menyusun Jadwal Makan Anak 2 Tahun

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top