12 Jul

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) baru-baru ini mengeluarkan sejumlah rekomendasi terkait pemberian vaksin COVID-19 kepada anak dan remaja. Latar belakang IDAI mengeluarkan rekomendasi ini tidak terlepas dari tingginya kasus positif COVID-19 pada anak.

 

Menurut data dari covid19.go.id, sebanyak 12,6% anak Indonesia berusia 0-18 tahun tertular COVID-19, artinya, 1 dari 8 anak di Indonesia tertular virus ini.  Untuk itulah, di samping upaya protokol kesehatan yang ketat, pemberian vaksin COVID-19 pada anak-anak dilakukan untuk memutus rantai penularan antara orang dewasa dan anak. 

 

Baca Juga: Syarat Melakukan Imunisasi Anak Saat Pandemi COVID-19

 

Rekomendasi pertama dari IDAI adalah percepatan vaksinasi COVID-19 pada anak dan remaja menggunakan vaksin COVID-19 inactivated buatan Sinovac. Ini dilakukan karena merek vaksin Sinovac telah tersedia di Indonesia, serta sudah melalui uji klinis fase 1 dan 2 yang hasilnya aman dan pembentukan antibodi tinggi. 

 

Berdasarkan prinsip kehati-hatian, vaksinasi COVID-19 untuk anak ini dimulai umur 12-17 tahun. Dengan pemberian dosis vaksin COVID-19 sebanyak 3 mg (0,5 ml). Menggunakan metode penyuntikan intramuskular di otot deltoid lengan atas, dan diberikan 2 kali dengan jarak 1 bulan. 

 

Sedangkan untuk anak usia 3-11 tahun, bukan berarti tidak ada vaksinasi, namun masih perlu menunggu hasil kajian untuk menilai keamanan dan dosis dengan jumlah subjek yang memadai.

Lebih lanjut IDAI menjelaskan, pemberian vaksin untuk anak dan remaja dilakukan dengan beberapa pertimbangan, yakni jumlah subjek uji klinis memadai, tingginya mobilitas dan kemungkinan kerumunan di luar rumah, serta mampu menyatakan keluhan KIPI bila ada. 

 

Baca Juga: Ini Persiapan Persalinan di Tengah Pandemi COVID-19

 

Di samping itu, IDAI juga memberikan kontraindikasi, yakni siapa yang TIDAK boleh mendapat vaksinasi COVID-19, yaitu anak/remaja dengan kondisi:

 

  • Defisiensi imun primer, penyakit autoimun tidak terkontrol
  • Penyakit Sindrom Guillain Barre, Mielitis Transversa, Acute Demyelinating Encephalomyelitis
  • Anak kanker yang menjalani kemoterapi/radioterapi
  • Sedang mendapat pengobatan imunosupresan/sitostatika berat
  • Sedang demam 37,5 derajat celcius atau lebih
  • Sembuh dari COVID-19 kurang dari 3 bulan
  • Pasca imunisasi lain kurang 1 bulan
  • Hamil
  • Hipertensi tidak terkendali
  • Diabetes melitus tidak terkendali dan
  • Penyakit-penyakit kronik atau kelainan kongenital tidak terkendali.

 

Nah, buat Genbest yang memiliki anak dengan usia tersebut bisa mencari lokasi vaksinasi terdekat dengan rumah dan segera mendaftarkan, ya! 

 

Baca Juga: Panduan Menyusui Ibu Positif COVID-19

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top