GenBest kalau ditanya apa penyebab stunting, apa jawaban GenBest? Betul, stunting disebabkan oleh banyak faktor, namun yang terutama adalah kekurangan gizi kronis pada masa 1.000 hari pertama kehidupan. Tidak heran kalau masa 1.000 hari pertama kehidupan seorang anak dikatakan sebagai masa emas untuk mencapai pertumbuhan yang optimal. 

Masa 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) dimulai sejak masa kehamilan hingga si kecil berusia dua tahun. Dampak pada masa periode emas akan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang buah hati hingga ia dewasa.

Nah, bagi GenBest yang sedang hamil, masa ini harus dipergunakan untuk memberikan nutrisi pada janin dengan sebaik-baiknya.  Karena tanpa disadari, ada beberapa perilaku makan ibu hamil (bumil) yang berisiko mengganggu tumbuh kembang janin, termasuk meningkatkan risiko stunting. Apa saja sih itu?

Baca Juga: Pentingnya 1.000 Hari Pertama Kehidupan Bagi Tumbuh Kembang Anak

Asal kenyang

Beberapa bumil terkadang mengabaikan pentingnya nutrisi dan hanya makan asal kenyang saja. Contoh, karena hobinya makan bakso, setiap hari si bumil hanya menikmati bakso saja. Perilaku makan tidak sehat ini lama-lama bisa membuat bumil kekurangan gizi dan berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR). BBLR merupakan faktor risiko yang paling dominan berhubungan dengan kejadian stunting. 

Untuk itulah GenBest harus makan makanan yang bervariasi dan bergizi seimbang. Bila bingung, jadikan “Isi Piringku” sebagai panduan, ya!

Percaya mitos

Beberapa  mitos tentang kehamilan bisa membuat bumil salah makan dan akhirnya memengaruhi  tumbuh kembang janin. Contoh, mitos bahwa ibu hamil harus menghindari daging merah atau makanan laut karena bisa menyebabkan keguguran. Padahal, makanan-makanan ini penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian ibu hamil.

Daging merah mengandung zat besi dan asam folat yang baik untuk ibu hamil. Kedua nutrisi tersebut adalah kunci penting dalam mencegah stunting dan cacat tabung saraf pada buah hati di dalam kandungan.

Tidak minum tablet tambah darah

Hayooo, siapa yang malas malas minum TTD (tablet tambah darah) yang diresepkan dokter untuk mengatasi anemia?  Anemia pada masa kehamilan bukanlah hal sepele karena bila tidak teratasi bumil bisa melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Seperti yang sudah diulas sebelumnya, bayi BBLR sangat berisiko mengalami stunting.

Lalu bagaimana cara mengatasi anemia selama kehamilan? Konsumsi TTD (tablet tambah darah) sesuai yang diresepkan dokter dan tentu makan makanan yang bergizi, termasuk makanan kaya zat besi.

Baca Juga: Yuk, Cegah Anemia pada Ibu Hamil dengan Tablet Tambah Darah

Malas makan

Pada saat kehamilan memasuki trimester kedua, bumil umumnya membutuhkan sekitar 300 kalori ekstra setiap harinya. Jika bumil malas makan dan tidak mengonsumsi makanan sehat dalam jumlah yang cukup, dapat menyebabkan ia mengalami malnutrisi. Biasanya bumil malas makan karena penyakit yang diderita. Pada kasus ini, bumil perlu berkonsultasi pada dokter.

Tidak cuci tangan sebelum dan sesudah makan

Kuman dan bakteri terbanyak ada di tangan. Karena itulah tidak cuci tangan sebelum makan bisa membuat kita terkena diare atau penyakit infeksi lainnya. Bumil yang sering sakit-sakitan pada akhirnya bisa mengganggu tumbuh kembang janin.

Karena itulah bumil harus terus menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, termasuk rajin cuci tangan, terutama  sebelum makan, setelah makan, dan setelah menggunakan toilet.

Baca Juga: Cek Kualitas Air di Rumah, Ini Ciri-Ciri Sumur yang Sehat

Nah, itu tadi adalah beberapa perilaku ibu hamil yang berisiko melahirkan anak stunting. Kita harus menghindari hal tersebut, ya. Jangan sampai karena hal sepele malah berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak kita kelak.