Memperkenalkan bayi pada MPASI merupakan momen istimewa yang sangat penting mengingat MPASI adalah bagian dari pemenuhan gizi optimal di masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak.
Dari MPASI si kecil akan banyak memetik pelajaran. Kalau sebelumnya ia hanya mengenal ASI yang berbentuk cair, misalnya, dengan MPASI ia akan belajar mengenal tekstur makanan juga berbagai rasa. MPASI juga akan mendorong bayi untuk belajar keterampilan makan, bagaimana ia harus menggunakan otot-otot di rahang mulutnya untuk mengunyah dan menelan makanan.
Namun tentu yang terpenting, MPASI akan mendukung tumbuh kembang si kecil menjadi optimal dan mencegahnya mengalami stunting.
Nah, siap mengenalkan MPASI pada si kecil? Ada beberapa “aturan” terkait MPASI yang perlu diketahui orang tua sehingga pemberiannya semakin lancar:
Tepat waktu
MPASI harus diberikan tepat waktu, yakni ketika bayi sudah siap menerima makanan padat pertamanya. WHO menyarankan MPASI diberikan saat bayi memasuki usia 6 bulan. Biasanya anak yang siap menerima MPASI telah memiliki tanda-tanda sebagai berikut:
- Otot leher sudah cukup kuat untuk menopang berat kepalanya sendiri.
- Bayi memiliki minat untuk makan ketika sesuatu.
- Anak mampu menelan makanan dengan tekstur yang lebih kental daripada ASI.
- Refleks untuk melepeh (mengeluarkan makanan dari mulut berkurang).
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Untuk Mulai MPASI
Adekuat
Sesuai saran IDAI, MPASI perlu adekuat. Maksudnya, MPASI harus bisa menyediakan energi, protein, dan mikronutrien yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi si kecil yang sedang tumbuh.
Jadi walaupun si kecil baru berusia 6 bulan, GenBest sudah bisa memberikan MPASI menu lengkap dalam bentuk puree kira-kira 2-3 sendok makan 2-3 kali sehari. Menu lengkap di sini artinya, MPASI harus ada sumber karbohidrat, protein hewani dan nabati, lemak, serta vitamin dan mineral berupa zat besi, kalsium, zinc, vitamin C, vitamin A, dan folat.
Tekstur harus dari lumat
Tekstur MPASI juga perlu diperkenalkan secara bertahap. Untuk bayi usia 6-9 bulan, teksturnya makanannya disaring terlebih dahulu hingga menuju lumat. Sedangkan untuk bayi berusia 9-12 bulan, teksturnya seperti dicincang halus dan kasar. Saat si kecil sudah mencapai usia 1 tahun, ia sudah boleh diberi makanan keluarga.
Baca Juga: Jangan Sembarangan Saat Memberi MPASI Bayi
Aman dan higienis
Faktor kebersihan MPASI juga sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Karena MPASI bergizi tapi tidak ditunjang faktor kebersihan tentu tidak berarti. Makanan yang terkontaminasi bakteri dapat membuat si Kecil sakit dan mengganggu pertumbuhannya.
Sebisa mungkin pisahkan peralatan masak dan makan yang digunakan untuk pembuatan MPASI anak. Jangan lupa selalu mencuci tangan selama menyiapkan atau menyuapkan MPASI. Apalagi di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang membutuhkan tingkat kebersihan ekstra.
Cara pemberian yang tepat
Dalam laman resmi IDAI dijelaskan, untuk bayi usia 6-9 bulan, frekuensi pemberian MPASI sebanyak 2-3 kali makan besar, dan 1-2 kali makan selingan. Sementara itu, porsinya sendiri sebanyak 3 sendok makan hingga setengah mangkuk ukuran 250 ml. Sedangkan bayi berusia 9-12 bulan, frekuensi makannya menjadi 3-4 kali makan besar, dan 1-2 kali makanan selingan. Untuk porsinya sebanyak setengah mangkuk 250 ml. Saat si kecil sudah mencapai usia 1 tahun, ia sudah boleh diberi makanan keluarga.
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.