Umumnya, remaja putri akan mengalami menstruasi pertamanya saat umur 12-14 tahun.Data dari Satgas Remaja Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut, rata-rata anak perempuan Indonesia mengalami menstruasi pertama (menarche) di usia 12,5-13 tahun. Namun, kini ada riset baru kalau usia menstruasi pertama rata-rata perempuan di Indonesia bergeser jadi lebih muda, yakni sekitar umur 10 tahun.
Cepatnya menarche ini bukanlah kabar baik. Menurut studi Cardio Renal Medicine, perempuan yang mengalami menstruasi lebih cepat rentan mengalami beberapa penyakit, seperti stroke, penyakit jantung, komplikasi kehamilan, hingga kanker payudara.
Perubahan rata-rata usia menarche ini disebabkan berbagai faktor. Salah satunya faktor gaya hidup di era modern ini, seperti:
1. Konsumsi makanan
Dilansir dari laman Medcom.id, Ahli Gizi, Beta Sindiana, S.Gz. menjelaskan bahwa status gizi turut memicu majunya usia menstruasi pertama pada perempuan. Remaja putri dengan gizi berlebih (obesitas) punya persentase menarche dini lebih tinggi, dibandingkan remaja putri yang status gizinya normal atau kurang.
Jika pada era sebelumnya masyarakat lebih banyak mengonsumsi makanan berbahan alami, beda dengan saat ini, di mana remaja lebih sering menikmati junk food. Menurut penelitian Cornell University, anak yang sering mengonsumsi junk food, yang daging ayam atau daging sapinya telah disuntik hormon estrogen, memiliki risiko tinggi untuk mengalami menarche lebih awal. Hormon yang disuntikkan untuk mempercepat pertumbuhan hewan ini, pada akhirnya menyebabkan anak lebih cepat mengalami pubertas dini karena hormon estrogen berfungsi mengatur siklus menstruasi pada perempuan.
2. Paparan zat berbahaya
Sebuah studi kolaboratif dari University of California dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang dimuat dalam laman News Medical Net menemukan bahwa paparan bahan kimia seperti paraben, fenol, dan ftalat dalam kosmetik secara langsung terkait dengan pubertas dini di kalangan anak perempuan. Dari bahan-bahan kimia ini, dietil ftalat (biasa digunakan dalam wewangian) dan triclosan (digunakan sebagai agen antibakteri untuk sabun dan pasta gigi), memiliki efek samping yang lebih signifikan daripada yang lain.
Baca Juga: Normalkah Menstruasi Tidak Teratur pada Remaja Putri?
3. Stres
Fakta membuktikan, tingkat stres turut menyumbang percepatan usia menarche pada remaja putri. Stres dapat mengakibatkan masalah pada sistem endokrin yang berkaitan langsung dengan pengaturan hormon. Selain itu, pergaulan bebas dan konten-konten bertema seksualitas pada media sosial juga bisa menjadi salah satu penyebab usia menarche lebih awal pada remaja putri.
Nah, itulah beberapa penyebab menarche dini pada remaja putri yang harus kita hindari, guna mencegah berbagai penyakit berbagai di usia mendatang.
Baca Juga: Penting bagi Remaja Putri: Mengenal Menstrual Hygiene
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.