Kehidupan seseorang tidak dimulai ketika ia dilahirkan, namun sejak di dalam kandungan. Tidak heran jika terdapat berbagai kampanye mengenai kecukupan nutrisi di 1.000 hari pertama kehidupan. Ibu hamil yang kurang gizi, misalnya, memiliki risiko tinggi untuk melahirkan bayi BBLR (berat badan lahir rendah).
Kondisi BBLR bisa berbahaya karena bisa menimbulkan komplikasi kesehatan, gangguan pernapasan, dan infeksi pada bayi. Bila tidak segera diatasi, berat badan anak yang rendah ini bisa terus berlanjut hingga anak mengalami gagal tumbuh dan menderita stunting.
Kabar baiknya, BBLR dapat dicegah. Caranya? ibu hamil bisa melakukan anjuran-anjuran berikut ini:
1. Penuhi kebutuhan nutrisi selama kehamilan
Selama kehamilan, prinsip dasar makan sehat tetap sama: makan makanan yang beragam dan bergizi seimbang. Isi Piringku dapat membantu memberi panduan makan yang baik. ini berarti GenBest perlu memperbanyak makan buah, sayuran, biji-bijian, protein, dan lemak sehat. Jangan lupa untuk minum vitamin dan tablet tambah darah yang diresepkan oleh dokter. Dengan mencukupi kebutuhan nutrisi, risiko bayi lahir dengan berat badan yang rendah akan berkurang dan tumbuh kembang anak akan lebih optimal.
Baca Juga: Dampak Kekurangan Gizi Selama Kehamilan
2. Jalani gaya hidup yang lebih sehat
Tinggalkan gaya hidup, seperti merokok dan minum minuman beralkohol. Keduanya menurut penelitian, bisa meningkatkan risiko bayi mengalami BBLR. Untuk poin merokok, sebisa mungkin GenBest juga menghindari asap rokok dari orang lain.
3. Sebisa mungkin awali kehamilan dengan berat badan yang sehat
Memiliki berat badan yang melebihi normal saat hamil memang bisa berisiko, namun kekurangan berat badan saat kehamilan juga sama bahayanya. Ibu dengan kondisi berat badan yang kurang memiliki risiko lebih besar untuk melahirkan anak dengan berat badan lahir rendah, dibandingkan ibu dengan berat badan yang normal.
4. Kendalikan penyakit bawaan ibu
Beberapa ibu menjalani kehamilan dengan penyakit yang sudah ada sebelumnya, tekanan darah tinggi atau diabetes tipe 2, misalnya. Kedua penyakit bawaan ini dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan yang rendah.
Bila GenBest memiliki penyakit bawaan, saat pemeriksaan pertama kehamilan, ceritakan semua riwayat kesehatan GenBest dan suami dengan sejujur-jujurnya pada dokter. Kalau ini bukan kehamilan pertama, berbagai masalah dengan kehamilan sebelumnya juga perlu diceritakan. Jangan ragu untuk bertanya tentang apapun pada dokter, termasuk bagaimana cara mengatasi masalah yang mungkin GenBest hadapi dengan penyakit bawaan tersebut.
5. Hindari stres berlebihan
Yang dimaksud di sini adalah stres berat yang terus menerus. Saat tubuh kita stres, hormon kortisol bisa meningkat tajam dan membuat jantung memompa lebih cepat. Namun tentu yang paling kita hindari, stres yang dialami ibu hamil, menurut penelitian, bisa membuat bayi lahir dengan berat badan lahir rendah.
7. Check-up kandungan secara rutin
Memeriksakan kandungan secara rutin sangat penting untuk menghindari janin dari berbagai gangguan kesehatan. Jika terjadi sesuatu dengan janin maupun ibu, dokter akan lebih cepat mendeteksi sehingga masalah bisa diatasi sedini mungkin.
Pada pemeriksaan kehamilan juga akan diketahui apakah berat badan ibu dan janin bertambah sesuai usia kehamilan. Bila berat badan janin masih kurang, dokter umumnya akan memberikan solusi-solusi terbaik untuk mengatasinya.
Baca Juga: Tanda Berat Badan Janin Sehat dan Normal
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.