Tidak heran banyak orang menyebut air susu ibu atau ASI sebagai cairan ajaib. Kandungan nutrisi yang tinggi pada ASI bukan hanya penting untuk memenuhi kebutuhan gizi anak saja, namun juga menjadi pencegahan penyakit pada anak, tapi juga ibu, lho.
Berikut ini beberapa penyakit yang bisa dicegah dengan ASI bagi ibu dan bayi. Disimak ya, GenBest!
Stunting
ASI memiliki komposisi gizi yang sesuai dengan kebutuhan gizi bayi dan diyakini mampu memberikan pengaruh positif bagi pertumbuhan bayi, termasuk menurunkan risiko stunting.
Semua ini berkat kandungan ASI yang begitu lengkap, yaitu protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, zat antibodi, dan enzim. Kandungan-kandungan ini juga mudah diserap oleh sistem pencernaan bayi, sehingga tidak mengganggu fungsi ginjal si kecil.
Menurut dr. Arti Indira, M. Gizi, SpGK dalam website Skata, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah dua tahun yang disebabkan oleh masalah gizi kronis.
Kondisi stunting, lanjut dokter Arti, menyebabkan perkembangan otak dan fisik anak terhambat, rentan terhadap penyakit, sulit berprestasi, dan saat dewasa mudah menderita obesitas sehingga berisiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan penyakit tidak menular lainnya.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
ASI dapat mencegah terjadinya ISPA pada bayi karena memiliki komponen anti infeksi yang unik. Kandungan Immunoglobulin A dalam kolostrum ASI berperan penting menghindarkan si kecil dari risiko infeksi saluran pernapasan akut.
Tidak hanya itu, kandungan immunoglobulin E pada ASI juga penting untuk menurunkan risiko diare pada bayi. Berbagai enzim dan kandungan anti inflamasi pada air susu ibu juga berperan dalam meningkatkan daya kerja dan kualitas respons kekebalan tubuh sehingga, anak yang mengonsumsi ASI eksklusif memiliki perlindungan tubuh yang lebih kuat.
Obesitas
Manfaat ASI untuk mencegah obesitas dipaparkan dalam laman IDAI oleh Aryono Hendarto dalam artikelnya “Air Susu Ibu dan Perannya Dalam Pencegahan Obesitas. Menurut Aryono, ASI mempunyai efek yang lebih baik terhadap metabolisme tubuh bayi dan metabolisme hormon, seperti insulin dan leptin, dalam kaitan pengaturan dan deposit lemak tubuh. Hal ini yang menyebabkan bayi yang mendapat ASI cenderung tidak obesitas dibandingkan yang mendapat susu formula.
Baca Juga: Pengenalan MPASI terlalu Cepat Bisa Picu Risiko Stunting
Diabetes Tipe 2
Berbagai manfaat ASI tidak hanya dirasakan oleh bayi, tapi juga ibu. Memberikan ASI pada si kecil dapat mencegah ibu dari risiko penyakit diabetes tipe 2. Penyakit ini umumnya terjadi karena sel dalam tubuh kehilangan sensitivitas terhadap insulin.
Nah, dengan menyusui lebih dari tiga bulan, ada perbedaan metabolit atau hasil metabolisme yang signifikan pada tubuh ibu, dibandingkan waktu menyusuinya yang lebih sedikit. Perubahan metabolit ini berkaitan dengan resistensi insulin pada diabetes tipe 2.
Dengan kata lain, ketika kita menyusui, metabolisme tubuh ikut diperbaiki, sehingga bisa terhindar dari risiko diabetes tipe 2.
Kanker Payudara
Ibu yang menyusui umumnya memiliki siklus menstruasi yang lebih sedikit. Kondisi ini membuat kadar estrogen yang berkaitan dengan risiko kanker payudara menurun. Selain itu, saat payudara memproduksi ASI, perkembangan sel-sel DNA yang rusak penyebab kanker menjadi terbatas. Dengan begitu, risiko pertumbuhan sel kanker payudara akan menurun.
Di samping itu, ketika menyusui kita menerapkan pola hidup yang lebih sehat. Penerapan pola hidup sehat ini menjadi salah satu langkah penting untuk menghindarkan tubuh dari kanker payudara.
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.