Sejak lama kita sudah mengenal serat sebagai sahabat pencernaan, namun agak berbeda dengan si kecil, ya, Genbest. Serat bermanfaat untuk kesehatan usus si kecil, namun hal ini berlaku setelah sistem pencernaanya lebih matang. Dari usia 0 hingga 3 tahun, bayi hanya membutuhkan sedikit serat, sehingga menambahkan banyak serat ke dalam makanannya justru bisa menyebabkan pencernaan si kecil jadi tidak nyaman.
Itulah mengapa Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, Prof. Dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A (K), menegaskan, untuk anak yang masih di bawah usia dua tahun, sumber serat, seperti sayur-mayur, bukanlah kebutuhan utamanya. Mereka lebih membutuhkan karbohidrat, lemak, serta protein untuk mendukung perkembangan otaknya.
Menurut Damayanti, seperti yang dilansir dari InfoSehat FKUI, bayi yang masih mendapat MPASI bisa menikmati makanan keluarga yang teksturnya diperhalus. Artinya, kalau Genbest sedang makan nasi uduk pakai telur, bisa kok diberikan pada bayi, asalkan diblender dulu sampai lembut.
Baca Juga: 8 Buah Tinggi Zat Besi yang Cocok untuk Ibu Hamil
Kebutuhan Serat Harian Bayi di Bawah Usia 2 Tahun
Menurut pedoman Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan RI, ukuran ideal kebutuhan serat bayi ditentukan berdasarkan usia. Bayi 7-11 bulan memerlukan 10 gram serat per hari, atau setara dengan setengah sendok makan saja.
Seiring bertambahnya usia, kebutuhan serat bayi juga akan meningkat. Memasuki usia 1-3 tahun misalnya, kebutuhan serat anak meningkat menjadi 16 gram; setara satu setengah sendok makan.
Genbest bisa memperkirakan kecukupan asupan serat bayi dari kondisi fesesnya. Kebutuhan serat si kecil yang tercukupi bisa ditandai dengan warna feses kecokelatan atau sedikit kehijauan, dan tidak bertekstur keras. Sedangkan, jika feses bayi keras, jarang BAB, atau si kecil mengerang kesakitan saat BAB, atau sembelit, bisa menjadi tanda bayi kurang serat, atau justru malah kebanyakan serat.
Untuk mengetahui kebutuhan serat si kecil yang pas, Genbest bisa berkonsultasi pada ahli gizi, karena kebutuhan serat juga menyesuaikan dengan tinggi rendahnya aktivitas fisik, pola makan sehari-hari, dan kebiasaan BAB si kecil.
Baca Juga: Mengecek Kesehatan Bayi dari Warna Fesesnya
Nah, mulai saat ini, ketika mengolah MPASI, Genbest bisa lebih fokus pada MPASI yang kaya karbohidrat, lemak, dan protein, dari pada yang kaya serat. Pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), ketiga nutrisi ini sangat berperan dalam tumbuh kembang bayi yang optimal, termasuk untuk menghindarinya dari bahaya stunting.
Baca Juga: Berbagai Gangguan Pencernaan Ini Sering Dialami Bayi dan Balita
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.