23 Nov

Telur merupakan salah satu bahan makanan pendamping ASI (MPASI) yang ideal untuk bayi. Tak sekadar nikmat, telur juga menyimpan kandungan protein, folat, vitamin A, B2, B12, D, omega 3, serta berbagai mineral penting lainnya. 

 

Dengan alasan menjaga kemurnian kandungan telur, beberapa orang tua berinisiatif memberikan telur mentah atau telur setengah matang pada bayi. Dengan harapan anak akan mendapatkan nutrisi lengkap tersebut sehingga jadi lebih cerdas. Cara ini sempat viral di media sosial dan memancing perdebatan warganet. Lantas, apakah telur mentah atau setengah matang boleh diberikan kepada bayi?

 

Fakta Telur Mentah untuk Bayi

Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian telur mentah dan setengah matang pada bayi berisiko menimbulkan infeksi sehingga kurang disarankan untuk bayi. 

 

Telur mentah atau setengah matang masih mengandung bakteri Salmonella. Bakteri ini dapat masuk ke telur melalui kulit telur yang retak. Pada bayi, balita, dan ibu hamil, risiko infeksi bakteri Salmonella lebih rentan terjadi.

 

Baca Juga: Manfaat Telur Bagi Ibu Hamil dan Ibu Menyusui

 

Infeksi bakteri Salmonella bukanlah kondisi yang bisa dianggap remeh. Bakteri Salmonella yang masuk ke tubuh bisa menimbulkan gejala yang mirip dengan keracunan makanan, seperti mual, muntah, diare, kram perut, sakit kepala, demam pada anak, hingga kehilangan nafsu makan. 

 

Biasanya gejala ini akan muncul 12-72 jam setelah terinfeksi dari telur mentah atau setengah matang yang dimakan bayi. Infeksi umumnya akan berlangsung selama 4-7 hari dan dapat membaik tanpa perlu pemberian antibiotik. Namun dalam beberapa kasus diare yang parah, bayi bisa harus dirawat inap di rumah sakit.

 

Saat mengalami diare yang parah, nutrisi dari makanan yang dikonsumsi bayi tidak dapat diserap dengan baik. Diare yang sering berulang pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupannya (HPK), juga bisa mengganggu pertumbuhan dan meningkatkan risiko stunting pada anak. 


Baca Juga: Jangan Abaikan Nutrisi 1.000 HPK, Ini Alasannya

 

Tips Mengolah Telur untuk Bayi

Berikut cara mengolah telur untuk bayi yang benar:

  1. Hindari membeli telur yang kotor atau retak.
  2. Cuci tangan dan alat memasak sebelum bersentuhan dengan telur.
  3. Masak telur dengan suhu minimal 71 derajat Celsius.
  4. Masak telur hingga matang sempurna, yaitu ketika bagian putih dan kuning mengeras.
  5. Segera konsumsi telur yang sudah matang, jangan biarkan dalam suhu ruang lebih dari 2 jam.

 

Genbest juga tak perlu khawatir, memasak telur hingga matang tidak akan menghilangkan kandungan nutrisi dalam telur! Sebaliknya, telur yang sudah matang ini lebih mudah dicerna saluran cerna si kecil.

 

Jadi, Genbest jangan sampai termakan isu viral yang ternyata hoaks tanpa mencari faktanya, ya! 

 

Baca Juga: Pentingnya Protein Hewani pada MPASI Anak

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top