Memberikan makanan bergizi pada anak semenjak kecil ternyata tidak hanya membantu agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, namun agar dapat merangsang lidah anak untuk merasakan makanan-makanan yang sehat dan baik untuk tubuhnya.

Sebuah studi yang dilakukan oleh USAID di Mesir menunjukkan bahwa anak-anak di sana terbiasa untuk mengonsumsi makanan junkfood sejak kecil. Akibatnya, nutrisi yang seharusnya mereka dapatkan pun tidak terpenuhi sehingga tidak heran kalau 1 per 3 anak-anak di Mesir menderita stunting di 2013.

Penelitian tersebut menunjukkan kalau obesitas dan stunting berhubungan dengan kurangnya asupan nutrisi dari makanan dan tingginya mengonsumsi junkfood seperti makanan olahan yang rendah nutrisi dan minuman kaya gula.

Mengonsumsi junkfood secara terus menerus pun mengakibatkan defisiensi nutrisi dan malnutrisi sehingga aspek pertumbuhan dan perkembangannya menjadi terganggu.

Menurut penelitian tersebut, itu karena junkfood disebut sebagai makanan pertama yang diberikan pada anak-anak di Mesir. "Ibu mereka memberikannya karena itu tersedia, mudah didapat, mudah dicerna dan mudah diberikan pada anak-anak," katanya. Belum lagi mereka berpikir kalau makanan bergizi belum bisa dicerna oleh anak-anak, sehingga kalau lapar orangtua mereka cenderung memberikan junkfood.

Junkfood memang mudah diberikan ke pada anak, namun sayangnya tidak mengandung nutrisi seimbang yang dibutuhkan oleh tubuh. Peluang anak mengalami stunting pun akan semakin tinggi apabila tidak diberikan gizi seimbang dalam masa pertumbuhannya terutama pada 1000 hari pertama anak.

Seperti kita ketahui 1000 hari pertama adalah masa terbaik anak dalam perkembangan dan pertumbuhan sehingga sangat rugi apabila melewatkan saat itu dengan memberikan makanan yang tidak ada nutrisinya seperti junkfood.