Perubahan fisik saat masa kehamilan sering terjadi pada para ibu. Terkadang hal ini dianggap lumrah atau hal yang biasa bagi sebagian orang. Namun ada baiknya Genbestie mulai waspada ketika menjumpai adanya bengkak di kaki atau edema, apalagi disertai dengan gejala lain.
Melansir dari The National Center for Biotechnology Information, edema memiliki arti pembengkakan. Kondisi yang disebut edema muncul ketika bagian tubuh membengkak karena cairan terkumpul di jaringan. Kaki bengkak pada ibu hamil patut diwaspadai karena merupakan salah satu gejala preeklamsia.
Baca juga: Kenapa Olahraga Jalan Kaki Disarankan Bagi Ibu Hamil?
Lalu, apa sebenarnya preeklamsia?
Mengenal Preeklampsia
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), preeklamsia adalah kondisi pada kehamilan yang ditandai dengan disfungsi plasenta dan respon maternal karena adanya inflamasi. Adapun gejalanya antara lain adanya tekanan darah tinggi, sakit kepala, gangguan penglihatan, dan kenaikan berat badan secara drastis. Adapun diagnosis dari preeklamsia ini dapat diketahui setelah ibu memeriksakan diri ke dokter spesialis obgyn dengan melakukan abeberapa tes kesehatan.
Belum ada penyebab pasti mengapa ibu hamil bisa terkena preeklamsia. Akan tetapi sebagian besar menyebut jika masalah perkembangan plasenta menjadi salah satu penyebab kemunculan preeklamsia. Selain itu beberapa faktor seperti usia di atas 35 tahun, kehamilan pertama, autoimun, hingga faktor genetik dapat menjadi penyebab munculnya preeklamsia.
Baca juga: Usia Ideal untuk Hamil dan Memiliki Anak Setelah Menikah
Ibu hamil yang mengidap preeklamsia berisiko mengalami kematian bagi ibu dan janin. Berdasarkan data survei pada tahun 2015, Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesia sebesar 305 kasus dari 100.000 Kelahiran Hidup (SUPAS 2015), penyebab kematian ibu terbanyak di Indonesia disebabkan oleh hipertensi/preeklamsia/eklamsia, perdarahan, dan infeksi. Dengan fakta itu kewaspadaan terhadap gejala preeklamsia tentu wajib diperhatikan bagi ibu hamil.
Untuk mencegah preeklamsia, pemerintah telah memberikan program pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care. Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4 (empat) kali selama masa kehamilan, yaitu 1 kali pemeriksaan pada trimester pertama, 1 kali pemeriksaan pada trimester kedua, dan 2 kali pemeriksaan pada trimester ketiga melalui fasilitas kesehatan.
Jika Genbestie sedang hamil dan mengalami gejala preeklamsia, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan atau dokter spesialis obgyn. Langkah ini bertujuan untuk mencegah preeklamsia dan kondisi kesehatan lain yang dapat terjadi pada ibu hamil.
—---
Sumber:
https://ayosehat.kemkes.go.id/tanda-bahaya-kehamilan-yang-harus-diketahui-oleh-ibu-hamil
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2655/kenali-tanda-bahaya-preeklampsia
https://ners.unair.ac.id/site/lihat/read/2525/upaya-pencegahan-preeklamsia-pada-ibu-hamil%22
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.