Masih banyak ibu dan atau perempuan yang belum paham pentingnya 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Padahal, 1.000 HPK adalah periode emas bagi tumbuh kembang anak.
Seribu hari pertama kehidupan terdiri dari 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada 2 tahun pertama kehidupan anak. Apa yang terjadi pada masa ini, termasuk nutrisi yang diterima oleh janin saat dalam kandungan dan bayi menerima ASI, memiliki dampak jangka panjang terhadap kehidupan saat usia dewasa nantinya.
Mengapa harus 1.000 hari?
Karena selama 1.000 hari ini dipercaya, anak sedang berada dalam masa emas pertumbuhannya. Pemenuhan gizi yang baik selama 1.000 hari pertama kehidupan akan membuat tumbuh kembang anak optimal serta kemampuan belajarnya menjadi lebih baik.
Kecukupan gizi selama hamil hingga tahun-tahun pertama kehidupan anak berperan dalam membentuk fungsi otak hingga membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh anak.
Saking hebatnya masa ini, pada 1.000 hari pertama kehidupan, sudah dapat diprediksi bagaimana masa depan anak kemudian. Misalnya saja, hasil pemeriksaan skor perkembangan kecerdasan anak pada usia 22 bulan bisa dijadikan indikator yang akurat untuk memprediksi bagaimana kemampuan akademis anak tersebut di usia 26 tahun.
Selain itu, saat bayi lahir, hanya 25% bagian otaknya yang berkembang. Namun ketika menginjak usia 3 tahun, perkembangan otak ini sudah meningkat hingga 80%. Pesatnya tumbuh kembang anak selama periode 1.000 hari pertama kehidupan harus didukung dengan pemenuhan gizi yang tepat agar pembentukan kecerdasannya maksimal.
Apa yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan 1.000 HPK?
1. Pada masa kehamilan
- Untuk mencegah gangguan pertumbuhan janin, penuhilah kebutuhan gizi sejak hamil. Ingat, apa yang kamu makan, dimakan juga oleh janin. Misalnya, selama kehamilan trimester pertama, ibu hamil memerlukan tambahan kalori sekitar 180 kkal, tambahan protein 20 gram, lemak 6 gram, dan karbohidrat 25 gram. Pada trimester kedua dan ketiga dibutuhkan tambahan kalori sebesar 300 kkal, tambahan protein hingga 20 gram, lemak 10 gram, dan karbohidrat 40 gram.
- Konsumsilah tablet tambah darah setidaknya 90 tablet selama masa kehamilan. Anemia pada ibu hamil lebih berbahaya daripada anemia biasa, karena bisa menyebabkan bayi lahir prematur dan komplikasi berat lainnya saat melahirkan.
- Rutin memeriksakan diri ke dokter kandungan atau bidan agar berbagai masalah dan gangguan yang terdeteksi bisa segera ditangani.
2. Ketika bayi lahir sampai berusia 6 bulan
- Ibu disarankan menjalani proses melahirkan di rumah sakit atau klinik dengan dokter kandungan atau bidan terlatih yang sudah mengetahui prosedur kelahiran dan cara mengantisipasi komplikasi yang mungkin muncul selama proses kelahiran.
- Segera setelah lahir, disarankan melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
- Ibu disarankan memberi ASI saja (ASI eksklusif) selama 6 bulan pertama untuk tumbuh kembang optimal.
- Rutinlah mengecek tumbuh kembang bayi ke posyandu atau rumah sakit. Dengan rutin memeriksakan bayi, kamu bisa mengetahui status gizinya, sehingga bisa langsung ditangani, bila mengalami kekurangan atau kelebihan gizi.
3. Bayi di atas 6 bulan hingga 2 tahun
- Setelah 6 bulan, selain diberi ASI bayi juga harus mendapatkan makanan tambahan berupa Makanan Pendamping ASI (MPASI) karena ASI saja sudah tidak mencukupi kebutuhan gizinya.
- Lakukan imunisasi pada si kecil sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Jangan sampai terlewat, sehingga anak terhindar dari berbagai penyakit berbahaya kelak.
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.