Hingga saat ini, penggunaan empeng bayi tetap menjadi perdebatan. Beberapa ibu setuju dengan penggunaan empeng karena dianggap bermanfaat dalam menenangkan bayi, sementara sebagian lainnya tidak setuju karena khawatir anak akan terlalu terbiasa dan sulit lepas dari kebiasaan tersebut.

Empeng sering dianggap sebagai alternatif untuk menghindari bayi mengisap jempol atau menyelipkan jari ke dalam mulut. Namun, apakah hal ini benar? Sebelum memutuskan memberikan empeng pada bayi, penting untuk mengetahui mitos dan faktanya. Yuk, cari tahu informasinya di bawah ini.

Mitos Empeng Bayi

1. Empeng menyebabkan gigi anak tonggos

Faktanya, tidak demikian. Bukan dot atau empeng yang memicu terjadinya kerusakan pada gigi bayi, melainkan berapa lama pemakaian. Terlebih ketika empeng dibiarkan dipakai dalam waktu yang lama di mulut Si Kecil dan dapat menyebabkan masalah dengan senyuman mereka. Semakin lama seorang anak menggunakan empeng, semakin besar kemungkinan mereka memerlukan perawatan ortodontik ketika mereka lebih besar. Banyak dokter gigi menyarankan untuk mengurangi penggunaan empeng setelah usia tiga tahun. 

2. Membuang empeng setelah dua kali jatuh
 

Membuang empeng setelah dua kali jatuh sama sekali tidak patut ditiru dan cenderung boros. Saat empeng jatuh, cukup dibersihkan dengan mencucinya di air hangat yang sudah diberi sabun.

Baca juga: Kenali Ciri-Ciri Pelekatan Menyusui yang Benar

3. Merendam empeng dengan madu agar bayi lebih tenang
 

Beberapa masyarakat percaya bahwa memberikan empeng yang dicelupkan dalam madu akan membawa keberuntungan kepada bayi. Namun, memberikan madu pada bayi di bawah usia satu tahun dapat meningkatkan risiko botulisme, sehingga disarankan untuk menghindari memberikan madu pada bayi.

Fakta Empeng Bayi

1. Memberikan ketenangan pada si kecil

Apabila Si Kecil sedang rewel, memberikan empeng bayi dapat menjadi solusi untuk memberikan ketenangan. Empeng bayi juga dapat digunakan untuk menenangkan Si Kecil saat menjalani suntik vaksinasi atau tes darah, serta berfungsi sebagai mainan yang memberikan kenyamanan.

2. Membantu si kecil tidur

Jika Si Kecil mengalami kesulitan tidur, memberikan empeng bayi dapat menjadi cara yang efektif untuk membantu Si Kecil tidur dengan nyenyak. Penting untuk dicatat bahwa penggunaan empeng tidak akan mempengaruhi durasi tidur Si Kecil atau menyebabkannya terbangun di tengah malam.

3. Mengurangi risiko sindrom kematian mendadak pada bayi

Empeng ternyata memiliki peran dalam mengurangi risiko terjadinya SIDS. Menurut American Academy of Family Physicians, penggunaan empeng saat tidur malam dan tidur siang dapat direkomendasikan karena telah terbukti dapat mencegah SIDS. Rekomendasi ini menunjukkan bahwa penggunaan empeng dengan benar dan dalam kondisi yang aman dapat memberikan manfaat kesehatan tertentu, terutama dalam hal mengurangi risiko SIDS pada bayi.

4. Mendukung perkembangan bayi prematur

Penelitian menunjukkan bahwa pemberian empeng pada bayi prematur dapat mengurangi durasi masa rawat inap di rumah sakit dan meningkatkan kemampuan bayi untuk menyusui dengan lebih baik, yang pada akhirnya mendukung perkembangannya.

5. Membantu ibu mengatasi postpartum depression

Bagi ibu yang mengalami depresi pasca persalinan, memberikan empeng pada bayi dapat membantu melancarkan proses menyusui. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang mengalami depresi setelah melahirkan dapat mengalami kemudahan dalam menyusui ketika bayinya menggunakan empeng.

Orang tua diingatkan untuk bijak dalam penggunaan empeng, untuk mengurangi risiko terkait SIDS, dan secara perlahan membantu anak mengubah kebiasaan penggunaan empeng seiring pertumbuhannya demi menghindari risiko yang disebabkan oleh empeng bayi.

-------

Sumber:

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/06/04/140000520/6-mitos-soal-empeng-yang-perlu-orangtua-ketahui?page=all

https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2009/0415/p681.html 

https://foxkidsdentistry.com/blog/do-pacifiers-cause-dental-problems/