Kondisi stunting, atau masalah gizi kronis sehingga menyebabkan anak mengalami gangguan pertumbuhan, tidak hanya berkaitan dengan kecukupan nutrisi, tapi juga gaya hidup sehat yang dianut. Salah satunya, mengabaikan kebiasaan mencuci tangan.
Berdasarkan penelitian dari Departemen Dinas Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RS CIpto Mangunkusumo pada 2012, 80% penularan penyakit pada anak bisa terjadi melalui tangan. Bila tangan anak tidak bersih, maka kuman-kuman tak diundang itu dapat berpindah ke mulut dan masuk ke organ pencernaan dan menimbulkan berbagai penyakit seperti diare, disentri, tipes, dan lainnya. Saat menderita penyakit pencernaan seperti diare, organ-organ pencernaan anak tak dapat mengolah dan menyerap nutrisi dengan baik, sementara nutrisi dan cairan yang sudah ada di dalam tubuh harus keluar karena anak terus-menerus buang air besar. Pertumbuhan fisik anak pun akan terganggu dan menyebabkan stunting.
Mencuci tangan tidak hanya membuat tangan bersih, namun juga meminimalkan jumlah kuman yang terdapat pada tangan. Menurut hasil riset Curtis & Cairncross (2003), mencuci tangan dengan sabun bisa mengurangi insiden diare sebanyak 42-47%. Namun dalam prosesnya perlu ada metode khusus, yaitu harus menggunakan sabun dan membilas tangan menggunakan air mengalir. Bakteri dan virus tidak akan hilang hanya dengan air, sebab air hanya sebatas menghilangkan kotoran yang tampak, tetapi tak menghilangkan kuman dan bakteri yang terlewatkan oleh mata.
Kebiasaan sehat bisa diterapkan sejak dini. Untuk cuci tangan, bisa diajarkan saat anak berusia 3-6 tahun karena pada masa ini anak sudah mengerti perintah dan mengenal rasa tak nyaman karena kotor. Selanjutnya, ajarkan cuci tangan kepada anak, berikut caranya:
1. Jelaskan kapan anak sebaiknya mencuci tangan. Misal, sebelum dan sesudah makan serta setelah buang air besar dan buang air kecil. Atau saat ia ingin menyentuh atau bermain dengan sang adik yang masih bayi. Begitu juga setiap habis bermain di luar, bercengkrama dengan binatang, selalu cuci tangan dengan sabun.
2. Jadikan cuci tangan menggunakan sabun menjadi kebiasaan keluarga. Sebelum makan bersama, minta semua anggota keluarga untuk mencuci tangan terlebih dahulu.
3. Jelaskan pula pada anak, mengapa dirinya perlu mencuci tangan. Gunakanlah Bahasa yang mudah dipahami anak. Konsep kuman dan penyakit bisa dijelaskan dengan sederhana seperti binatang sangat kecil yang senang bersarang di tangan yang kotor dan dapat menyebabkan penyakit.
4. Ajarkan bagaimana mencuci tangan dengan baik menggunakan sabun, mulai dari pembasahan menggunakan air mengalir, pembilasan bagian-bagian tangan, lalu proses pengeringan tangan menggunakan lap, tisu, atau handuk.
5. Agar anak lebih paham, bandingkan kondisi tangannya sesudah dan sebelum cuci tangan. Baik kebersihan, bau, tekstur, dan lain-lain. Anak pun akan lebih nyaman kalau tangannya bersih.
6. Jangan lupa kasih reward berupa pujian atau pelukan saat anak terbiasa mencuci tangannya.
Selamat mencoba, GenBest, dan selamat berjuang melawan stunting!
TENTANG KAMI
GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.