Menjaga kesehatan anak adalah prioritas utama bagi setiap orang tua. Ada empat hal penting yang harus dipenuhi agar anak tidak mudah sakit, yakni imunisasi yang lengkap, memberikan gizi yang seimbang, memberikan stimulasi yang tepat, dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Melansir ayosehat.kemkes.go.id, berikut adalah keempat hal yang harus dipenuhi agar anak tidak mudah sakit:

1. Melengkapi Imunisasi

Hal pertama yang harus dipenuhi agar anak tidak mudah sakit adalah melengkapi imunisasi. Dengan mengikuti seluruh jadwal imunisasi yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan RI dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), maka akan membantu anak mendapat perlindungan optimal terhadap berbagai penyakit. 

Imunisasi sangat penting dilakukan karena mampu melindungi anak dari berbagai penyakit dan infeksi yang berat seperti polio, Tuberculosis (TBC), difteri, pertusis, tetanus, campak, pneumonia, sindrom rubella kongenital, cacar air, influenza, dan diare karena rotavirus.

2. Memberikan Gizi Seimbang

Memberikan gizi yang baik dan seimbang untuk mencegah anak agar tidak mudah sakit juga berarti memastikan anak menerima nutrisi penting dalam jumlah yang tepat demi mendukung sistem kekebalan tubuhnya.  

Pemberian ASI eksklusif yang dilakukan sejak anak lahir sampai dengan 6 bulan merupakan bentuk pemberian nutrisi yang penting bagi bayi. ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi, termasuk protein, vitamin, lemak sehat, dan antibodi yang membantu melindungi bayi dari berbagai penyakit dan infeksi. Setelah itu, pemberian gizi anak dilakukan saat MPASI hingga 1 tahun dan selanjutnya anak dapat diberikan nutrisi makanan keluarga hingga dewasa. Genbestie juga bisa menerapkan 'Isi Piringku' yang merupakan panduan dari Kementerian Kesehatan terkait asupan makan anak sejak MPASI hingga makanan keluarga.

3. Memberikan Stimulasi yang Tepat 

Stimulasi yang baik melibatkan aktivitas yang merangsang perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan emosional anak. Stimulasi yang tepat akan memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membantu merangsang perkembangan otak anak sehingga perkembangan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian, serta perilaku dan emosi pada anak berlangsung optimal sesuai dengan umurnya.

Pemberian stimulasi yang baik dan tepat yang bisa diterapkan untuk semua anak adalah sebagai berikut:

- Aktivitas fisik: Seperti bermain dan bergerak yang dapat memperkuat tubuh dan sistem kekebalan anak.

- Stimulasi kognitif: Melalui permainan edukatif dan interaksi sosial yang mendukung perkembangan otak anak.

- Interaksi sosial: Berinteraksi dengan orang lain membantu mengembangkan keterampilan sosial dan emosional.

4. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 

PHBS penting untuk dikenalkan kepada anak sejak dini, karena untuk membentuk kebiasaan baik yang akan bermanfaat bagi kesehatannya di masa depan. Orang tua dapat mulai melakukan dan mencontohkan praktik PHBS kepada anak seperti:

- Proses persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan
- Memberikan ASI eksklusif kepada bayi hingga mencapai usia 6 bulan
- Melakukan penimbangan secara rutin untuk bayi dan balita di Posyandu
- Memastikan ketersediaan akses air bersih yang memadai
- Menerapkan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun
- Menyediakan fasilitas jamban yang layak dan memenuhi standar kesehatan
- Memberantas sarang nyamuk di rumah dan lingkungan sekitar
- Mengonsumsi buah serta sayuran setiap hari
- Berolahraga dan melakukan aktivitas fisik secara teratur
- Menghindari kebiasaan merokok di dalam rumah demi menjaga kebersihan udara

Agar anak tidak mudah sakit, penting bagi orang tua untuk memperhatikan empat hal penting berupa imunisasi yang lengkap, gizi yang seimbang, stimulasi yang tepat, dan perilaku hidup bersih dan sehat. Dengan memenuhi keempat hal penting ini, Genbestie tentunya dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang sehat dan kuat.

-----

Sumber:

https://ayosehat.kemkes.go.id/tips-agar-anak-tidak-sakit